Calon presiden AS, Donald J Trump.
INDOZONE.ID - Donald Trump yang selamat setelah terjadi percobaan pembunuhan di Penslyvania, tampil untuk pertama kalinya dua hari kemudian pada malam pertama Konvensi Nasional Partai Republik.
Trump memasuki pusat konvensi dengan mengenakan perban besar di telinga kanannya, tempat peluru melukainya. Beberapa hari kemudian, para pendukungnya mulai memakai perban di telinga mereka sendiri.
Dr. Catherine Nobile, seorang psikolog klinis di New York berkata pemakaian perban sama dengan ketika Trump mengenakan topi MAGA "ini menciptakan rasa memiliki dan jalinan koneksi, Kita semua ada di sini bersama-sama, kita semua mendukung ide yang sama.'"
Baca Juga: Bentuk Solidaritas atas Insiden Penembakan, Pendukung Trump Ramai-ramai Pakai Perban di Telinga
Dr. Angie Corbo, Ketua studi komunikasi di Universitas Widener berkata: “Perban ini lebih jauh lagi dari sekedar kaos bertuliskan Trump dan papan iklan”.
Ini adalah contoh fenomena psikologi klasik bernama co-regulation, salah satu bentuk coping mechanism yang sudah banyak didokumentasikan dalam psikologi, yang bisa menenangkan sistem saraf.
Salah satu pendukung Donald Trump memakai perban di telinga sebagai bentuk solidaritas.
Pada dunia politik, meniru selalu menjadi isyarat pengabdian dan dukungan. Pada tahun 2017, misalnya, para pendukung pemimpin oposisi Rusia, Alexei Navalny, mengecat wajah mereka dengan warna hijau setelah seorang penyerang menyemprotkan pewarna antiseptik hijau ke wajahnya.
Tindakan imitasi yang bersifat performatif ini adalah tanda solidaritas. "Kami penting dan kamu tidak bisa mengambil itu dari kami, perasaan saya tentang diri saya sendiri, dunia di sekitar saya, budaya, politik secara umum itu adalah pendapat yang memiliki validitas dan itu tidak akan terganggu”, ujar Noble.
Baca Juga: Donald Trump Bakal Hentikan Dana Pendidikan Jika Ada Sekolah yang Masih Promosikan Transgender
Namun, ini melampaui pernyataan politik tentang pertentangan dan kesetiaan. Tanda-tanda solidaritas juga berfungsi untuk menenangkan diri sendiri.
Manusia memiliki cara standar untuk memproses emosi dan stres yang berlebihan, co regulation merupakan istilah teknis untuk berpelukan, berbicara, atau menyentuh.
Bukti menunjukkan bahwa co regulation seperti mengenakan perban yang sama, dapat "menciptakan rasa pemahaman dan keterikatan yang bisa menenangkan sistem saraf," ujar Nobile.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Bussinesinsider.com