Kategori Berita
Media Network
Rabu, 24 APRIL 2024 • 09:06 WIB

China Bantah Kirim Mata-mata ke Jerman dan Inggris: Itu Fitnah Jahat

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Wang Wenbin.

INDOZONE.ID - Pemerintah China, melalui Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Wang Wenbin, menolak keras tuduhan yang menyebutkan adanya pengiriman mata-mata ke Jerman dan Inggris untuk melakukan spionase ekonomi.

Wang Wenbin menyatakan laporan-laporan terbaru mengenai tuduhan mata-mata di Eropa semuanya adalah berita palsu yang bertujuan untuk merusak citra China.

Sebelumnya, Jerman dan Inggris mengumumkan penangkapan sejumlah individu yang diduga bekerja sebagai mata-mata untuk Tiongkok.

Baca Juga: Kunker ke China, Prabowo Tinjau Sekolah yang Beri Makan Siang Gratis

Pada Senin (22/4), Kejaksaan Berlin mengumumkan penangkapan tiga warga Jerman yang diduga telah menyediakan teknologi potensial militer kepada intelijen China sejak Juni 2022.

"Tidak hanya di Jerman, kami juga mencatat adanya berita di Inggris dalam beberapa hari terakhir. Kami dengan tegas menentang hal tersebut dan kami mendesak pihak-pihak terkait untuk berhenti menyebarkan disinformasi tentang apa yang disebut 'ancaman mata-mata China' dan menghentikan manipulasi politik serta fitnah jahat terhadap China," tegas Wang Wenbin dalam keterangan pers.

Wang Wenbin menegaskan bahwa tuduhan yang menyebutkan China terlibat dalam pencurian data intelijen Inggris adalah tidak berdasar dan merupakan fitnah jahat. China dengan tegas membantah tuduhan tersebut.

"Manipulasi jahat yang ditujukan kepada China harus dihentikan. Izinkan saya menjelaskannya, apa yang disebut sebagai 'ancaman mata-mata China' sama sekali tidak berdasar dan merupakan fitnah yang keji," tambahnya.

Dalam pernyataan resminya, Kejaksaan Federal Jerman menyebutkan bahwa tersangka utama yang dianggap sebagai "mata-mata China" adalah agen yang bekerja untuk "Ministry of State Security" China, sementara dua tersangka lainnya adalah pasangan suami istri yang memiliki perusahaan di Dusseldorf.

Pasangan tersebut diduga menjalankan bisnis mereka untuk mendapatkan kerja sama dari peneliti Jerman.

Kerja sama tersebut mencakup kemitraan dengan universitas di Jerman untuk kontrak kerja dengan pihak China mengenai suku cadang mesin yang digunakan untuk mesin bertenaga besar seperti kapal tempur.

Tersangka juga diduga membeli laser khusus dari Jerman atas nama dan dengan pembayaran dari MSS, kemudian mengekspornya ke China tanpa izin, sehingga didakwa melanggar Undang-Undang Perdagangan dan Pembayaran Luar Negeri (FTPA) atas tuduhan spionase ekonomi.

Penangkapan di Jerman ini terjadi beberapa hari setelah Kanselir Olaf Scholz melakukan kunjungan ke Tiongkok pada 14-16 April 2024.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Antara

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

China Bantah Kirim Mata-mata ke Jerman dan Inggris: Itu Fitnah Jahat

Link berhasil disalin!