Massa menyampaikan tuntutan gencatan senjata atas genosida Israel di Gaza Palestina.
INDOZONE.ID - Kelompok militan Hamas mengklaim ada ketimpangan besar dalam proposal gencatan senjata di Gaza yang diusung Amerika beserta negara mediator lainnya.
Menurut kepala hubungan politik dan internasional Hamas, Basem Naim, kelompoknya saat ini masih mendiskusikan proposal tersebut negara negara mediator.
"Kesenjangan masih lebar. Kami harus mendiskusikan banyak poin dengan para mendiator," kata Basem Naim, kepala hubungan politik dan internasional Hamas yang dikutip dari Al Jazeera.
Baca Juga: Ketegangan Gencatan Senjata Gaza Berlanjut, Israel dan Hamas Berhati-Hati Mengikuti Pernyataan Biden
Pasalnya Hamas mengungkap ada beberapa poin tuntutan Hamas dalam kesepakatan gencatan senjata ini belum sepenuhnya bisa dimasukan.
Seperti gencatan senjata permanen, penarikan penuh tentara Israel serta jaminan kebebasan bergerak bagi warga Palestina di Gaza.
Naim juga menyinggung klaim AS mengenai kemajuan proposal gencatan senjata. Menurutnya, pernyataan tersebut tidak berdasar kenyataan di lapangan dan hanya untuk kepentingan politiknya sendiri.
Baca Juga: Hamas Tanggapi Kesepakatan Genjatan Senjata di Gaza
"Jika Amerika benar-benar optimis, mereka harus mengakhiri permainan standar ganda mereka," katanya.
"Mereka berbicara di satu sisi untuk menghentikan agresi atau mencapai gencata senjata dan menghindari perluasan konfil ke wilayah tersebut. Tetapi pada saat yang sama mereka menggunakan hak veto di Dewan Keamanan PBB," sambung Naim.
Penulis: Gina Nurulfadilah
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Al Jazeera