INDOZONE.ID - McDonald's Malaysia telah menggugat gerakan gerakan Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS) Malaysia atas tuduhan ‘pernyataan palsu dan fitnah’ yang dianggap merugikan bisnis waralaba makanan cepat saji itu.
Dalam tuntutan yang dikeluarkan pada 19 Desember 2023 itu, pemilik lisensi McDonald’s Malaysia, Gerbang Alaf Restaurants Sdn Bhd (GAR) menuntut ganti rugi sebesar RM (Ringgit Malaysia) 6 juta atau sekitar US$1,31 juta kepada gerakan ini.
Total nilai ganti rugi ini, terdiri dari RM3 juta untuk hilangnya pendapatan, RM1,5 juta untuk kompensasi kepada karyawan yang diberhentikan, dan RM1,5 juta untuk ganti rugi terhadap bahan baku yang kedaluwarsa.
Selain ganti rugi, GAR juga menuntut permintaan maaf secara resmi BDS Malaysia dalam waktu 48 jam.
Berdasarkan surat panggilan tertanggal 19 Desember yang dikutip Reuters, Restoran Gerbang Alaf menuduh BDS Malaysia telah menghasut masyarakat untuk memboikot McDonald's Malaysia dan menyebarkan pernyataan di sosial media, bahwa McDonald’s merupakan perusahaan asal Amerika Serikat yang mendukung aksi genosida di Palestina.
Baca Juga: Akibat Aksi Boikot Merk Pro Israel, Saham Starbucks Merosot: Rekor Kerugian Hampir Rp186,50 Triliun
Karena ini, McDonald’s Malaysia pun menjadi salah satu sasaran boikot masyarakat muslim dan orang-orang pro-Palestina di Malaysia.
Aksi boikot praktis menyebabkan hilangnya keuntungan dan PHK (pemutusan hubungan kerja), serta kerugian lainnya, karena penutupan dan pengurangan jam operasional gerainya.
“McDonald's Malaysia mengkonfirmasi pihaknya mengajukan gugatan terhadap BDS Malaysia untuk melindungi ‘hak dan kepentingannya’,” tulis Reuters dalam laporannya, dikutip Senin (1/1/2024).
McDonald's.
Sementara itu, menurut Free Malaysia Today, gugatan ini dilayangkan GAR kepada BDS Malaysia, karena McDonald’s Malaysia merasa telah dituduh dengan tidak adil, melalui poster yang disebarkan oleh BDS Malaysia terkait perusahaan-perusahaan yang diuntungkan dari genosida Israel.
Padahal, sama seperti rakyat Malaysia lainnya, McDonald’s Malaysia juga tidak mendukung dan membenarkan tindakan brutal yang dilakukan tentara Israel terhadap Palestina tersebut.
Baca Juga: Fatwa MUI Imbau Masyarakat Tak Beli Produk Pro Israel, Ini 121 Brand Target Boikot
“Kami telah transparan dan konsisten dengan komunikasi kami bahwa McDonald's Malaysia tidak mendukung atau memaafkan konflik yang terjadi saat ini di Timur Tengah dan seperti semua warga Malaysia, simpati kami yang sebesar-besarnya ditujukan kepada para korban yang tidak bersalah di Gaza,” kata manajemen GAR dalam sebuah pernyataan.
Sementara itu, gerakan BDS Malaysia membantah telah mencemarkan nama baik restoran cepat saji tersebut. Karena itu, gerakan ini pun bakal membiarkan pengadilan memutuskan masalah tersebut.
Sebaliknya, Ketua BDS Malaysia Nazari Ismail mengatakan, kelompoknya hanya mendukung upaya masyarakat untuk memboikot McDonald's Malaysia.
“Kita tidak membuat kampanye (untuk memboikot McDonald’s Malaysia). Kita tidak memulai, tapi kita hanya mendukung upaya tersebut. Bukan kita yang mulai, tapi kita tidak menantang,” katanya.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters