Perayaan Natal di Betlehem dibatalkan.
INDOZONE.ID - Perayaan Natal di Kota Bethlehem tidak seperti biasanya. Perayaan Natal tahun ini sepi, sebagai bentuk solidaritas pada warga Gaza yang tengah menghadapi genosida Israel pada Palestina.
Sebagai pengganti dekorasi hari raya tradisional, salah satu gereja di Betlehem membuat dekorasi sederhana untuk Natal 2023.
Dekorasi tersebut berupa patung Yesus kecil menggunakan keffiyeh, berada di tengah tumpukan puing-puing bangunan yang hancur.
Dilansir Washington Post, Pendeta Munther Isaac mengatakan bahwa beginilah Natal di Palestina. Dipenuhi reruntuhan bangunan akibat bombardir dari Israel.
"Jika Yesus lahir hari ini, dia akan lahir di Gaza di tengah reruntuhan," ujar Pendeta Murther Isaac, seperti dilansir Z Creator Indozone, Selasa (26/12/2023).
Baca Juga: Gereja Maranatha Ambon Dijaga Ketat Pemuda Muslim saat Ibadah Misa Natal
Perayaan Natal di Betlehem dibatalkan.
Tempat kelahiran Yesus yang biasanya ramai menurut Alkitab, kini menyerupai kota hantu pada perayaan Natal, Minggu (25/12/2023).
Lampu-lampu perayaan dan pohon Natal yang biasanya menghiasi Manger Square hilang, begitu pula kerumunan turis asing dan marching band pemuda yang berkumpul di kota West Bank setiap tahun untuk menandai hari raya tersebut.
Yang terlihat hanya puluhan pasukan keamanan Palestina yang berpatroli di lapangan kosong tersebut.
"Tahun ini, tanpa pohon Natal dan tanpa lampu, yang ada hanyalah kegelapan," kata Frater John Vinh, seorang biarawan Fransiskan dari Vietnam yang telah tinggal di Yerusalem selama enam tahun.
Baca Juga: Di Hari Natal, Uskup Agung Jakarta Berpesan Pilih Calon Pemimpin dengan Cerdas
Perayaan Natal di Betlehem dibatalkan.
Frater John Vinh mengatakan dia selalu datang ke Betlehem untuk merayakan Natal, tapi tahun ini sangat menyedihkan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Washington Post