INDOZONE.ID - Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, mengumumkan rencana untuk mengurangi intensitas pertempuran di Jalur Gaza setelah perang Israel-Hamas yang dimulai pada 7 Oktober 2023.
Keputusan ini diambil untuk mengurangi dampak negatif terhadap warga sipil Palestina. Berdasarkan pernyataan Gallant setelah pembicaraan dengan Menteri Pertahanan Amerika Serikat Lloyd Austin, Israel akan beralih ke fase operasi yang lebih terarah di Gaza.
Penduduk setempat, khususnya di Gaza utara, dimungkinkan bisa kembali ke wilayah mereka yang sebelumnya menjadi pusat operasi militer Israel.
Baca Juga: Pasukan Israel Serang Rumah Sakit Kamal Adwan, Lagi-lagi Diklaim Sebagai Markas Hamas
Meski tidak disebutkan batas waktu, Gallant dan Austin berharap Israel akan melaksanakan operasi militer yang lebih terarah, dengan fokus pada kelompok Hamas. Saat ini, warga Gaza utara mengikuti instruksi untuk mengungsi ke selatan.
Meskipun ada tekanan internasional untuk gencatan senjata, terutama setelah lebih dari 19.000 korban sipil tewas, termasuk serangan militer yang disoroti, Amerika Serikat tetap mendukung keamanan Israel.
Meski demikian, AS semakin mendesak Israel untuk memfokuskan serangan pada pemimpin Hamas dengan strategi yang lebih tepat dan fokus.
Baca Juga: 'Gerakan Kaos Rakyat' Sat Set Galang Dukungan Menangkan Ganjar-Mahfud di Pilpres 2024
Meskipun Presiden AS Joe Biden menyatakan risiko kehilangan dukungan internasional bagi Israel, Menteri Pertahanan Lloyd Austin tetap menegaskan dukungan terhadap keamanan Israel.
Situasi ini terus memunculkan tuntutan agar operasi militer menjadi lebih terfokus dan meminimalkan dampak pada warga sipil.
Writer: Ananda Fachreza Lubis
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Reuters