Ilustrasi penembakan dengan memakai senjata api.
INDOZONE.ID - Tiga orang mahasiswa keturunan Palestina, menjadi sasaran pria bersenjata di Negara Bagian Vermont, Amerika Serikat.
Ketiganya ditembak saat hendak makan malam pada Sabtu (25/11/2023) malam waktu setempat.
"Tiga pemuda Palestina, Hisham Awartani, Tahseen Ali dan Kenan Abdulhamid, mahasiswa Universitas Brown dan lainnya, ditembak Sabtu malam dalam perjalanan mereka menuju makan malam keluarga di Burlington, AS," kata Kepala Utusan Palestina di Inggris, Husam Zomlot, dalam cuitan di X, dikutip Senin (27/11/2023).
"Kejahatan mereka? Memakai kuffiyah Palestina. Mereka terluka parah," sambungnya.
Baca Juga: Kutuk Argresi Israel ke Palestina, Paus Fransiskus: Itu Genosida!
Menurutnya, peristiwa tersebut merupakan kejahatan yang menjadi bentuk kebencian terhadap warga Palestina.
Karena itu, Husam Zomlot mendesak agar seluruh pihak berupaya demi kejadian serupa tidak terulang.
"Kejahatan kebencian terhadap warga Palestina harus dihentikan," desak Zomlot.
Kepolisian kota Burlington mengakui mereka mendapat laporan mengenai serangan penembakan pada Sabtu malam. Saat datang ke lokasi, aparat kepolisian menemukan tiga mahasiswa tersebut terluka di lokasi kejadian.
Baca Juga: MUI Harap Aparat Usut Tuntas Bentrok Massa saat Aksi Bela Palestina di Bitung
Media lokal memberitakan bahwa ketiga mahasiswa sedang dirawat di Rumah Sakit Vermont. Dalam laporan yang sama, disebutkan bahwa para mahasiswa itu tidak berada dalam kondisi yang mengancam jiwa.
Dewan Hubungan Amerika-Islam (CAIR), organisasi masyarakat sipil Muslim terbesar di AS, mengumumkan hadiah sebesar $10.000 (Rp 154,9 juta) bagi mereka yang akan memberikan informasi bagi penangkapan pelaku atau pelaku penyerangan.
CAIR telah meminta penegak hukum negara bagian dan federal di Vermont untuk menyelidiki kemungkinan motif bias sehubungan dengan penembakan tersebut. Polisi sedang mencari pelaku serangan penembakan.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: