INDOZONE.ID - Pakistan dilanda badai dahsyat setelah suhu panas ekstrem yang terjadi dalam beberapa hari terakhir. Angin kencang disertai hujan deras menyapu wilayah tengah dan utara negara ini, menyebabkan korban jiwa dan kerusakan parah.
Berdasarkan laporan pejabat setempat, setidaknya 14 orang meninggal dunia dan lebih dari 100 orang mengalami luka-luka akibat bencana cuaca ekstrem Pakistan ini.
Badai dahsyat usai gelombang panas di Pakistan tersebut melanda pada Sabtu (25/5/2025) dan memporak-porandakan Provinsi Punjab bagian timur, Provinsi Khyber-Pakhtunkhwa bagian barat laut, serta ibu kota Islamabad.
Baca Juga: Pakistan Umumkan 51 Orang Tewas dalam Bentrokan dengan India
Sebagian besar korban jiwa badai dan gelombang panas Pakistan Mei 2025 ini terjadi akibat runtuhnya atap dan dinding bangunan.
Selain itu, ada pula yang tewas tertimpa panel surya yang terlepas diterjang angin kencang. Satu orang juga dilaporkan meninggal dunia akibat tersambar petir, sementara tiga lainnya mengalami luka-luka.
Mazhar Hussain, juru bicara Badan Penanggulangan Bencana Provinsi Punjab, menjelaskan bahwa badai ini muncul akibat suhu panas ekstrem yang sempat mencapai lebih dari 45 derajat Celsius.
Baca Juga: Gencatan Senjata India dan Pakistan Hanya Bertahan Hitungan Jam, Apa yang Sebenarnya Terjadi?
“Selama tiga hingga empat hari terakhir, suhu melonjak sangat tinggi. Hal inilah yang memicu badai yang begitu dahsyat. Kecepatan angin luar biasa, dan debu yang terbawa membuat jarak pandang sangat buruk,” ungkap Hussain.
Ia menambahkan bahwa setidaknya 14 orang tewas di Punjab dan 100 orang lainnya mengalami luka-luka akibat dampak badai angin kencang di Pakistan ini.
Bencana cuaca ekstrem Pakistan tersebut terekam dalam berbagai video yang beredar luas di media sosial.
Video Dramatis Penumpang Panik
Salah satu video dramatis memperlihatkan kepanikan penumpang di dalam pesawat yang hendak mendarat di Lahore, saat pesawat tersebut terguncang hebat akibat turbulensi. Akhirnya, pesawat dialihkan ke Karachi demi keselamatan.
Video lain menunjukkan mobil yang remuk akibat tertimpa pohon tumbang dan jalanan yang terhalang puing-puing.
Sementara itu, Departemen Meteorologi Pakistan memperingatkan kemungkinan akan ada badai susulan pada Minggu (26/5/2025).
Pakistan termasuk negara yang sangat rentan terhadap dampak perubahan iklim, sehingga cuaca ekstrem seperti ini semakin sering terjadi.
Bahkan, pada April dan Mei lalu, Islamabad juga mengalami hujan es yang merusak kendaraan dan memecahkan jendela bangunan.
Suhu panas yang biasanya terjadi pada awal Juni kini justru muncul lebih awal. Di beberapa wilayah Punjab, suhu tercatat mencapai 46,5 derajat Celsius, mendekati rekor tertinggi.
Akibatnya, beberapa sekolah di Punjab dan Balochistan memutuskan untuk meliburkan kegiatan belajar lebih awal untuk menghindari risiko lebih besar.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Usatoday.com