Kategori Berita
Media Network
Jumat, 09 MEI 2025 • 19:20 WIB

Wapres AS JD Vance: Jika India dan Pakistan Perang, Itu Bukan Urusan Kami

Wakil Presiden Amerika Serikat JD Vance menyampaikan pidato di Rajasthan International Centre, Jaipur, India, pada 22 April 2025.

INDOZONE.ID - Wakil Presiden Amerika Serikat, JD Vance, memberikan tanggapan atas meningkatnya ketegangan antara India dan Pakistan.

Dalam pernyataannya, ia menegaskan bahwa meskipun AS berharap konflik dapat segera mereda, perang antara kedua negara Asia Selatan tersebut bukan merupakan urusan Amerika Serikat.

Pernyataan JD Vance soal konflik India dan Pakistan disampaikan dalam wawancara dengan Fox News, di mana ia menegaskan bahwa AS tidak akan terlibat secara langsung dalam konflik bersenjata yang melibatkan dua negara berkekuatan nuklir itu.

Baca Juga: India vs Pakistan Makin Panas, Serang-serangan Udara hingga Jet Tempur Jatuh

“Kami ingin situasi ini segera mereda. Tapi kami tidak bisa mengontrol negara-negara ini,” kata Vance dalam program The Story with Martha MacCallum.

“Yang bisa kami lakukan hanyalah mendorong mereka untuk sedikit menahan diri. Tapi kami tidak akan ikut campur dalam konflik yang secara fundamental bukan urusan kami dan tak berkaitan dengan kepentingan Amerika,” ujarnya.

Sikap AS jika India-Pakistan perang jelas tercermin dari pernyataan Vance yang menyiratkan kebijakan non-intervensi.

Baca Juga: Pakistan Tuding India Siapkan Serangan Militer di Tengah Ketegangan Pasca Serangan Kashmir

Meskipun India adalah mitra strategis penting bagi Washington, terutama dalam upaya menahan pengaruh China, dan Pakistan tetap menjadi sekutu meskipun peranannya menurun sejak AS menarik diri dari Afghanistan, Vance menekankan bahwa Amerika tidak akan gegabah terlibat dalam konflik regional.

Ketegangan terbaru bermula pada 22 April, ketika serangan oleh kelompok bersenjata menewaskan 26 orang di Kashmir yang dikuasai India.

Pemerintah India menuding Pakistan berada di balik serangan tersebut, tuduhan yang dibantah Islamabad sembari meminta penyelidikan independen.

Sejak itu, bentrokan di sepanjang perbatasan meningkat. Kedua negara saling menuduh melakukan serangan drone lintas batas.

Bahkan Menteri Pertahanan Pakistan menyatakan bahwa kemungkinan adanya serangan balasan “semakin besar”. Selama dua hari bentrokan, hampir 50 orang dilaporkan tewas.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Nypost.com

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Wapres AS JD Vance: Jika India dan Pakistan Perang, Itu Bukan Urusan Kami

Link berhasil disalin!