Senin, 26 MEI 2025 • 14:00 WIB

Rusia dan Ukraina Sukses Tukar Ribuan Tawanan Perang, Terbesar Sejak Awal Konflik

Author

Para tawanan perang Ukraina bereaksi di dalam bus sesaat setelah tiba di wilayah Chernygiv pada 23 Mei 2025, usai pertukaran tawanan di tengah invasi Rusia ke Ukraina.

INDOZONE.ID - Rusia dan Ukraina akhirnya merampungkan pertukaran ribuan tawanan perang dalam sebuah kesepakatan yang disebut sebagai, pertukaran tawanan perang Rusia-Ukraina terbesar, sejak konflik meletus tiga tahun lalu.

Kementerian Pertahanan Rusia dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy secara resmi mengumumkan keberhasilan pertukaran ini pada Minggu (25/5/2025).

Negosiasi pertukaran tawanan perang antara Rusia-Ukraina ini, telah berlangsung intens selama beberapa waktu.

Baca Juga: Putin dan Trump akan Telponan 19 Mei, Bahas Perang Rusia-Ukraina dan Perdagangan

Pada akhirnya, keduanya sepakat untuk saling menukar 1.000 tawanan masing-masing dalam proses yang memakan waktu tiga hari, dimulai sejak Jumat. Dari jumlah tersebut, sekitar 120 orang di antaranya adalah warga sipil.

Pada hari Minggu, pertukaran lanjutan dilakukan dengan masing-masing pihak menukar 303 tawanan perang.

Jumlah tawanan perang yang ditukar Rusia dan Ukraina terbaru ini menunjukkan adanya celah kecil menuju perdamaian.

Baca Juga: Serangan Drone Rusia Tewaskan 9 Warga Sipil Ukraina Setelah Pertemuan di Turki

Hari ini, para pejuang dari Angkatan Bersenjata kita, Garda Nasional, Penjaga Perbatasan Negara, dan Layanan Transportasi Khusus Negara pulang kembali ke rumah,” tulis Zelenskyy melalui Telegram.

Kesepakatan pertukaran tawanan Rusia-Ukraina ini menjadi satu-satunya langkah konkret yang berhasil diwujudkan dari pembicaraan langsung pertama, dari kedua negara dalam lebih dari tiga tahun.

Pertemuan pada 16 Mei itu, belum berhasil menghasilkan gencatan senjata. Meski Ukraina, Amerika Serikat, dan sejumlah negara Barat lain mendesak dihentikan pertempuran setidaknya selama 30 hari tanpa syarat, sebagai jalan pembuka bagi dialog damai.

Konflik ini telah memakan korban luar biasa. Ratusan ribu tentara dari kedua belah pihak diperkirakan tewas atau terluka, meski data resmi tak pernah dipublikasikan.

Sementara itu, puluhan ribu warga sipil Ukraina menjadi korban jiwa akibat serangan dan pengepungan pasukan Rusia di kota-kota utama.

Di sisi lain, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan, setelah pertukaran selesai, Rusia akan menyiapkan rancangan perjanjian damai jangka panjang dan akan segera menyerahkannya kepada Ukraina.

Namun, situasi di lapangan masih memanas. Di tengah pertukaran tawanan perang Rusia dan Ukraina ini, Rusia meluncurkan serangan udara terbesar sejak awal konflik, dengan 367 drone dan rudal ditembakkan ke kota-kota Ukraina, termasuk ibu kota Kyiv.

Serangan itu menewaskan sedikitnya 12 orang dan melukai puluhan lainnya.

Rusia juga melaporkan, sistem pertahanan udaranya berhasil mencegat atau menghancurkan 95 drone Ukraina hanya dalam waktu empat jam.

Di Moskow, Wali Kota Sergei Sobyanin mengonfirmasi, 12 drone Ukraina berhasil dicegat saat menuju ibu kota.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Nypost.com