INDOZONE.ID - Polda Metro Jaya memberikan update berkaitan dengan kericuhan aksi buruh saat hari buruh atau May Day di depan Gedung DPR/MPR Jakarta. Semua ada 13 orang yang diamankan, kini jumlahnya bertambah menjadi 14 orang.
"Update hingga tadi malam itu ada 14 orang yang kami amankan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Ade Ary Syam Indradi kepada wartawan, Jumat (2/5/2025).
Ade Ary tidak menyebut jika belasan massa perusuh ini merupakan bagian dari elemen buruh. Polisi menyebut mereka merupakan massa penyusup.
Baca Juga: 3 DPO Diburu Bareskrim Terkait Judol Situs h55.hiwin.care
"Mereka ini adalah penyusup ya," ucap Ade Ary.
Belasan massa tersebut mengganggu ketertiban salah satunya dengan cara melempari kendaraan masyarakat yang melintas dengan batu.
"Berawal dari pukul 16.12 kemarin, para penyusup ini yang diduga dari kelompok anarko namanya melempari kendaraan masyarakat yang melintas di jalan tol. Apa hubungannya coba?," kata Ade Ary.
"Penyampaian aksi, mereka berhadapan dengan Gedung DPR-MPRI penyampaian aksi di depan, tol itu di belakangnya dan mereka melempari. Ini mengganggu ketertiban umum dan melakukan hal-hal yang melanggar pidana ya. Dia melempari sehingga membahayakan keselamatan para pengendara yang melintas di situ," sambungnya.
Endingnya pasca imbauan sudah diberikan, polisi melakukan penindakan tegas dengan mengamankan para pelaku. Kekinian, Polda Metro Jaya sendiri saat ini masih mendalami kasus tersebut.
"Sejak tadi malam masih terus dilakukan pendalaman oleh rekan-rekan kami dari Subdit Kamneg Direskrimum Polda Metro Jaya," kata Ade Ary.
Diberitakan sebelumnya, aksi May Day di Jakarta tepatnya di depan Gedung DPR RI kemarin diwarnai aksi kericuhan. Polisi bergerak mengamankan para pelaku yang merusuh.
Disisi lain, aksi May Day di Monas, Jakarta Pusat berjalan dengan lancar. Di Monas, Presiden Prabowo Subianto sendiri bahkan sempat hadir dan memberikan pidatonya dihadapan massa buruh.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung