Kategori Berita
Media Network
Jumat, 02 MEI 2025 • 19:15 WIB

Sayangkan Aksi Unras May Day Ricuh, DPRD Provinsi Jateng: Tidak Cerminkan Buruh

Aksi unjuk rasa hari buruh yang berakhir ricuh di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, mendapat sorotan dari DPRD Jawa Tengah.

INDOZONE.ID - Aksi unjuk rasa (unras) hari buruh atau May Day yang berakhir ricuh di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, mendapat sorotan dari DPRD Jawa Tengah.

Menurut Wakil Ketua Komisi E DPRD Jawa Tengah, Yudi Indras Wiendarto, aksi unras yang awalnya berlangsung damai tiba-tiba berujung ricuh itu tidak mencerminkan sikap buruh.

"Aksi itu berawal pagi 1 Mei 2025 kemarin. Saya bertemu demonstran dari mahasiswa dan buruh di siang hari. Bersama dengan dua anggota DPRD lainya, Imam Teguh Purnomo dan Siti Rosidah. Membagikan bunga mawar pada peserta aksi sebagai wujud rasa cinta," kata Yudi saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di Gedung Legislatif, Jumat (2/5/2025).

Baca Juga: Pakistan Tuding India Siapkan Serangan Militer di Tengah Ketegangan Pasca Serangan Kashmir

"Bahkan perwakilan buruh ditemui langsung oleh Bapak Gubernur dan Kapolda. Teman-teman buruh bisa menyampaikan aspirasi mereka secara langsung dan mendapatkan jawaban langsung pula," sambungnya.

Dari kegiatan bertemu langsung dengan massa aksi, atau audiensi itu kata legislator dari Gerindra tersebut, berlangsung dialog yang baik.

Aksi unjuk rasa hari buruh yang berakhir ricuh di depan Kantor Gubernur Jawa Tengah, mendapat sorotan dari DPRD Jawa Tengah.

Selama kurang lebih 45 menit, lanjutnya, dari audiensi yang dihadiri koordinator sejumlah serikat buruh. Sejumlah program digagas Pemprov Jateng untuk menyejahterakan buruh.

Termasuk juga, kata Yudi, para perwakilan buruh juga menyampaikan sejumlah usulan yang akan diteruskan ke pusat, karena kewenangan Kementerian. Di antaranya adalah penghapusan status pekerja outsourcing.

Baca Juga: Hardiknas 2025: Puluhan Mahasiswa di Yogya Gelar Aksi Damai Serukan Aspirasi Masalah Pendidikan ke DPRD DIY

"Mulai dari koperasi buruh, penyediaan daycare untuk anak-anak buruh hingga penurunan tarif buruh yang naik Bus Trans Jateng jadi Rp1.000," ungkap pria yang juga pimpinan Komisi E, dan salah satu tupoksi dan mitranya di bidang ketenagakerjaan itu.

"Tapi tiba-tiba ada kelompok-kelompok yang bukan buruh dan membuat ricuh atau bahkan anarkis," sambungnya menjelaskan.

Terkait kericuhan itu, ia pun menduga aksi unras tersebut ditunggangi oleh kelompok maupun kepentingan tertentu.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Sayangkan Aksi Unras May Day Ricuh, DPRD Provinsi Jateng: Tidak Cerminkan Buruh

Link berhasil disalin!