Selasa, 11 FEBRUARI 2025 • 15:17 WIB

Polisi Akan Kembangkan Kasus Keracunan Massal di 3 Titik Sleman, Ada Tersangka?

Author

Ilustrasi keracunan makanan. (freepik)

INDOZONE.ID - Kasus diduga keracunan makanan terjadi di Dusun Krasakan, Kalurahan Lumbungrejo, Tempel, Sleman, viral di media sosial (medsos).

Menindaklanjuti kasus itu, Polresta Sleman telah berkoordinasi lebih lanjut dengan OPD (Organisasi Perangkat Daerah), salah satunya dengan membawa sampel beberapa makanan, termasuk siomay tersebut.

"Dari hasil pengembangannya kasus itu kemungkinan dari makanan salah satunya siomay dan itu sudah diuji sample," kata Kapolresta Sleman, Kombes Pol Edy Setyanto Erning Wibowo, saat ditemui dalamkonferensi, Selasa (11/2/2025).

Nah, selain di Tempel, kejadian tersebut juga terjadi di wilayah Sanggrahan, Tlogoadi, Mlati, Sleman.

Dari tiga lokasi itu, dugaan sementara para korban mengalami gejala keracunan karena sama-sama mengonsumi makanan siomay dari salah satu pihak katering.

"Menurut penyampaian dari penyedia khusus yang siomay, itu dia membuat hari itu juga sebanyak 3 pesanan yakni di Tempel satu lokasi (hajatan), di wilayah Mlati ada dua titik," sebutnya.

Pada lokasi wilayah Sanggrahan, Mlati, tepatnya di Perum Sleman Permai, warga saat itu sedang mengadakan acara pertemuan pada Sabtu 8 Februari 2025.

Gejala mual, diare, lemas, pusing, nyeri, muntah, hingga sesak nafas, dialami oleh 36 orang. Gejala tersebut dialami mereka setelah menyantap siomay yang dibawa pulang.

"(Tetapi) yang Mlati kedua untuk sementara ini belum ada laporan selanjutnya," imbuhnya.

BACA JUGA Keracunan Massal di Hajatan Sleman Ditetapkan sebagai KLB, Korban Dapat Bantuan Rp5 Juta

Terkait apakah penyedia konsumsi tersebut sengaja atau tidak dalam menghidangkan menu sehingga membuat korban keracunan, Edy menjelaskan belum bisa memberikan keterangan.

Penyebabnya adalah saat ini kepolisian masih menunggu hasil uji lab dari sampel makanan.

"Saya kira kita belum bisa menjelaskan itu, nanti hasil pemeriksaan. (Tentunya) kita akan kembangkan semua dari mana bahan bakunya kemudian apakah itu bahannya expired atau apa, kita nunggu hasil dari lab," ujarnya.

BACA JUGA Ratusan Warga Sleman Keracunan Makanan di Hajatan, DPRD Akan Tinjau Terduga Katering

Hasil uji lab sampel makanan itu akan keluar dalam waktu sekira tujuh hari mendatang.

"Kalau hasil lab kemarin menyampaikan sekitar tujuh hari sudah keluar," jelasnya.

Dengan demikian, pihaknya belum bisa menentukkan praduga tersangka terhadap kasus ini.

"Kita masih belum menjelaskan ini (praduga tersangka). (Misal) kalau dia enggak sengaja kan pasalnya beda-beda," tandasnya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Liputan Langsung