Jumat, 23 AGUSTUS 2024 • 18:10 WIB

Disebut Tak Sevisi Dengan Aktivis 98, Andovi Da Lopez: Saya Minta Maaf jika Terkesan Demikian!

Author

Komisi Wasit mengunggah video rekaman Andovi Da Lopez yang sedang ikut demonstrasi RUU Pilkada di depan DPR.

INDOZONE.ID - Ikutnya Andovi Da Lopez ke dalam demonstrasi kawal putusan MK bersama massa pada Kamis (22/8/2024) menjadi perhatian publik, salah satunya menjadi sorotan Komisi Wasit.

Komisi Wasit mengunggah video rekaman Andovi Da Lopez yang sedang ikut demonstrasi tersebut.

Pada rekaman tersebut Andovi tengah menghimbau untuk tidak melakukan vandalisme, namun ditentang oleh seseorang yang mengaku merupakan aktivis 98.

Rekaman video tersebut diunggah di akun X pribadinya Komisi Wasit, @mafiawasit. Unggahan tersebut dibumbui dengan caption, " Aktivis ‘98 sedang menyamakan visi dengan Aktivis 2024".

Baca Juga: Sempat Turun ke Jalan untuk Temui Pedemo, Menpora Dito: Selamat Menjalankan Hak Demokrasi Kawan-kawan!

Tidak lama kemudian postingan tersebut ditanggapi oleh Andovi Da Lopez melalui akun X pribadinya @andovidalopez. Andovi lantas meminta maaf apabila visi nya tidak sesuai dengan aktivis 98, begini tanggapannya

"Izinkan saya untuk menjelaskan beberapa hal dari video ini.

Pertama. Saya minta maaf jika dianggap tidak menghargai visi dan semangat para Aktivis 98. Saya justru sangat menghargai mereka yang berjuang untuk Reformasi. Jadi saya minta maaf jika terkesan demikian. Saya memang harus lebih banyak belajar lagi.

Kedua. Saya bukan aktivis. Saya hanya seorang content creator yang resah dan peduli dengan isu politik di Indonesia. Jika saya dipanggil aktivis, itu sangat tidak adil bagi mereka yang benar benar berjuang sebagai aktivis di negara ini. Salah satunya adalah almarhum Papa saya, Timotheus Polycarpus Teka da Lopez.

Baca Juga: Potret Lautan Mahasiswa di Semarang Demo RUU Pilkada, Gedung DPRD Jateng Dikepung

 

Papa dulu adalah Ketua Dewan Mahasiswa Atmajaya yang terlibat di Gerakan Malari tahun 1974, dan Gerakan Mahasiswa 1977-1978; Kampus Kuning, yang kemudian ditahan di Bekasi. Dan juga Mama saya tercinta, Hendra Henny Andries (FS-UI 1974, sekarang FIB UI) yang merupakan aktivis sampai saat ini juga.

Dari seruan aksi kemarin tanggal 22 Agustus 2024, saya belajar banyak dan sadar betapa hebat dan beraninya Papa dan Mama jaman dulu ketika berjuang. Apa yang saya lakukan tidak seberani Papa dan Mama zaman dulu dan juga mereka yang berjuang di tahun 98.

Saya akan mengakhiri tweet ini dengan sebuah quotes dari Isaac Newton. “If I have seen further it is by standing on the shoulders of Giants”. Terima kasih semua generasi aktivis sebelumnya, dari masa ke masa, dari tahun berapapun, mau itu 74 atau 98, karena telah membuka jalan untuk generasi sekarang.

Kita semua mempunyai satu persamaan. Melawan ketidakadilan. Kita kawal ini terus sampai selesai. Jangan lengah. Semangat untuk yang melakukan seruan aksi di KPU hari ini. Hidup Indonesia!" jelas Andovi sambil mengenang perjuangan ayahnya saat menjadi aktivis.


Banner Z Creators.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Instagram/@andovidalopez