INDOZONE.ID - Gunung Merapi, yang terletak di perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah, telah mengeluarkan dua kali awan panas guguran sejak Sabtu malam, 17 Agustus hingga Minggu dini hari, 18 Agustus 2024.
Awan panas tersebut bergerak ke arah barat daya dengan jarak luncur sejauh 1 kilometer dari puncak.
Selain awan panas, erupsi Merapi juga disertai dengan 60 kali guguran lava pijar yang mengalir sejauh 1,8 kilometer menuju hulu Kali Bebeng di Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.
Baca Juga: Dokter Magang India Tewas Tragis, Diduga Diperkosa dan Dibunuh di Rumah Sakit
Warga diimbau untuk tidak memasuki zona berbahaya yang telah direkomendasikan.
Berdasarkan laporan lewat akun resmi X Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, yang mencatat aktivitas Gunung Merapi dari Sabtu malam hingga Minggu dini hari, awan panas guguran ini memiliki jarak luncur 1.000 meter atau 1 kilometer, mengarah ke barat daya menuju hulu Sungai Bebeng.
Awan panas ini berlangsung selama 103 detik dengan amplitudo 53 milimeter.
Di samping awan panas, tercatat juga 60 kali guguran lava pijar dengan jarak luncur 1,8 kilometer ke arah barat daya atau hulu Sungai Bebeng.
Baca Juga: Masih Ingat Kasus Kopi Sianida? Hari Ini, Jessica Wongso Bebas Bersyarat!
Aktivitas kegempaan yang terpantau mencapai 154 kali, didominasi oleh 146 gempa guguran.
Meskipun terjadi peningkatan aktivitas vulkanik, status Gunung Merapi tetap berada di level tiga Siaga.
Warga diminta untuk tidak melakukan aktivitas apapun di sekitar lereng Merapi dalam radius 5 hingga 7 kilometer dari puncak, serta tetap waspada terhadap potensi ancaman awan panas dan lava pijar yang diperkirakan masih akan terus terjadi.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: X @BPPTKG