INDOZONE.ID - Nasib malang dialami gadis difabel bernama Adindasari (19) warga Dusun Gumuk Limo, Desa Nogosari, Kecamatan Rambipuji, Jember, Jawa Timur (Jatim).
Bagaimana tidak, dia ditemukan meninggal hangus terbakar di dalam kamarnya yang berukuran sekira 3x3 meter, Kamis (18/7/2024), sekira pukul 03.00 WIB.
Adindasari diketahui tinggal seorang diri di rumah bekas kakek-neneknya di desa setempat. Rumah tersebut berjarak kurang-lebih 100 meter dengan rumah ibunya Siti Fatimah (43).
Baca Juga: Anak-Anak Difabel Kota Jogja Dapat Biaya Sekolah 4 Juta Per Tahun, Ini Penjelasan dari Disdik
Terkait penyebab kebakaran yang menghanguskan korban, diduga akibat sulutan obat nyamuk yang membakar selimut saat korban tidur terlelap.
Korban tidak dapat menyelamatkan diri karena kondisinya yang mengalami difabel keterbelakangan mental dan kakinya panjang sebelah sehingga sulit berjalan.
Kondisi difabel korban, menurut sang ibu, telah dialami sejak berumur 4 hari. Penyebabnya adalah sakit panas tinggi berhari-hari. Saat itu, korban tidak bisa berobat ke dokter karena faktor ekonomi.
"Jadi, saat itu saudara menghubungi saya datang ke rumah, bilang Bude si Dinda kebakaran. Saya kaget dan langsung lari ke sana lokasi kejadian. Sampai sana, warga sudah membantu menyiram api," kata Fatimah saat dikonfirmasi sejumlah wartawan di rumahnya, Sabtu (20/7/2024).
Dengan kondisi panik, Fatimah pulang ke rumahnya dan meminta pertolongan kepada putranya yang nomor dua, Imam Wahyudi (27) dan sang adik, Siti Qomariyah (30).
"Tapi, kemudian saat saya balik ke (rumah) Dinda, (jasad korban yang hangus terbakar) sudah dikeluarkan dari kamarnya. Selanjutnya setelah itu, anak saya (jasad korban) di bawah ke sini (rumahnya) untuk dirawat," ujarnya.
Baca Juga: Momen Bahagia Warga Difabel dan Tukang Becak di Jogja Dapat Sembako dari Presiden Jokowi
Menurut Fatimah, saat itu kondisi putri bungsu dari tiga bersaudara itu, sudah menghitam hangus terbakar dengan posisi terlentang.
"Tapi, kakinya yang bawah tertekuk ke bawah. Kemudian, tangannya saling berpegangan (seperti bersedekap). Karena tangan kirinya kan maaf cacat (difabel) menekuk, tidak bisa diluruskan, mulai kecil seperti itu," ungkapnya.
Terkait kondisi jasad korban, Fatimah juga memastikan, korban sudah meninggal. Akan tetapi, seluruh bagian tubuhnya dipastikan masih lengkap.
Baca Juga: Pemuda Difabel Ngaku Haknya Melamar CPNS Dipersulit, Stafsus Kepresidenan: Saya Teruskan Ke Presiden
"Tidak benar kalau tangannya ada yang hangus terbakar hilang. Ya, karena posisi tangannya begitu (menunjukkan cara bersedekap), ada semua tangannya dan bagian tubuh lainnya lengkap utuh semua. Posisi saat itu kan dia sedang tidur," ucapnya.
Ditanya penyebab kebakaran, lebih lanjut kata Fatimah, diduga karena kain selimut tidur anaknya tersulut api dari obat nyamuk bakar.
"Kalau kebakaran itu memang gara-gara obat nyamuk. Apalagi sejak masih adanya ibu (neneknya Dinda), selalu diberi obat nyamuk karena rumahnya dekat dengan perkebunan," ujarnya.
Baca Juga: Pengusaha Difabel Proyek Underpass Kentungan Jogja Tak Dibayar BUMN, Mengadu ke Mahfud
"Tiap hari diberi obat nyamuk, nah setelah ibu (nenek) tidak ada. Yang menjenguk bibinya juga dibakarkan obat nyamuk," imbuhnya.
Soal setelah meninggal dan dikafani, kemudian tidak disalatkan. Fatimah menambahkan, itu dari masukan saran tokoh ulama setempat.
"Karena setelah saya tanya Pak Ustaz (setempat). Katanya tidak usah. Saya tanya kenapa? Karena mati syahid, saya kan ikut apa katanya Pak Ustaz. Dinda saat ini sudah dimakamkan. Di pemakaman umum dekat sini," tandasnya.
Baca Juga: Difabel Jateng Sukses Mandiri, Ganjar: Negara Harus Jamin Penyandang Disabilitas
Polisi Buka Suara
Terpisah, Kanit Reskrim Polsek Rambipuji, Bripka Bambang Febri, membenarkan ada kejadian gadis difabel yang meninggal hangus terbakar dalam kamar rumahnya.
"Korban bernama Adinda jenis kelamin perempuan (19) yang mana kondisi mental maupun fisiknya ada gangguan, yaitu gangguan kejiwaan dan cacat fisik," ujar Bambang.
Sementara itu, korban telah dimakamkan sebelum polisi mengetahui kejadian nahas ini. Kendati demikian, polisi telah melakukan olah TKP.
Baca Juga: Bejat! Anak Difabel di Bawah Umur Diperkosa di Rumah Kosong, Pelaku Bujuk Korban Beri Uang
Bambang menyatakan, polisi pun masih melakukan pendalaman dan penyelidikan lebih lanjut.
"Karena pada saat korban tewas (meninggal). Korban tersebut langsung dimakamkan sebelum petugas mengetahui kejadian itu. Untuk proses selanjutnya, kita berkoordinasi dengan Satreskrim Polres Jember," ujarnya.
"Tadi kami juga melakukan olah TKP bersama Tim Inafis Polres Jember, dan untuk hasilnya masih menunggu. Dugaan sementara terkait tewasnya korban, juga masih kita dalami," pungkasnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan