Teka-Teki di Istana, Politikus PKB Ini Bocorkan Jokowi akan Reshuffle Menteri Inisial M

Kabinet Indonesia Maju Presiden Jokowi. (Wikipedia).

Isu perombakan atau reshuffle di dalam kabinet Presiden Joko Widodo-Ma'ruf Amin semakin kuat. Salah satunya adalah bocoran inisial nama menteri yang akan terkena pencopotan.

Hal tersebut diungkapkan oleh Anggota DPR RI dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Luqman Hakim. Ia mengatakan kalau menteri yang akan mengalami reshuffle adalah dengan nama berinisial M.

"Iya inisialnya M," ucap Luqman saat dikonfirmasi Indozone, Jumat (16/4/2021).

Kendati demikian, elite PKB itu enggan menjelaskan lebih detail siapa menteri berinisial M yang dibocorkannya itu. Ia memilih untuk tak menjawabnya.

Diketahui, wacana resuffle kabinet bermula usai Ahli Kantor Staf Presiden (KSP) Ali Mochtar menyebut Presiden Jokowi bakal melantik menteri baru. Setidaknya akan ada dua menteri yang disebutkan bakal dilantik oleh Kepala Negara.

Baca Juga: Habib Rizieq Raih Gelar Doktor Meski Mendekam di Balik Jeruji, Fadli Zon: Luar Biasa

"Presiden insya Allah akan melantik menteri baru," kata Ngabalin sebagaimana dalam cuitannya @AliNgabalinNew, Rabu (14/4/2021). Indozone sudah diperbolehkan Ngabalin untuk mengutip cuitannya.

Namun, di tengah isu perombakan kabinet Indonesia Maju kembali itu, Anggota Wantimpres Muhammad Mardiono mengaku belum pernah dimintai pendapat oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait reshuffle ini.

Ia berkata komunikasi dirinya dengan Presiden Jokowi sejauh ini hanya berkaitan dengan rencana penggabungan Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek) ke Kemendikbud.

"Belum. Belum ada (permintaan pendapat dari Jokowi tentang menteri baru), kecuali yang penggabungan, ya. Penggabungan (Kemenristek ke Kemendikbud) itu," kata Mardiono saat ditemui di DPP PKS, Jakarta Selatan, Rabu (14/4/2021).

Artikel Menarik Lainnya:

• Edhy Prabowo Akui Gunakan Uang Suap Benih Lobster untuk Shoping di AS
• Uji Coba Implementasi Teknologi Pengenalan Wajah di Bandara Narita Tokyo
• KKB Tembak Tukang Ojek di Papua, Pimpinan Komisi III DPR: Hati-Hati Provokasi