Diduga kerap dimarahi dan suka menghisap lem, seorang bocah asal Malifut, Kabupaten Halmahera Utara, Maluku Utara, KB (15) nekat gantung diri di gedung sekolah.
Kasubag Humas Polres Halmahera Utara, Iptu Mansur Basing, Jumat (30/11) menyebutkan, KB masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) di Kecamatan Malifut.
"Korban gantung diri ditemukan di salah satu gedung Sekolah Dasar, kecamatan Malifut," katanya.
Menurut Mansur, korban ditemukan pertama kali oleh seorang saksi Sergius Barani yang berprofesi sebagai ASN. Tadinya dia melihat ada orang yang dicurigai di dalam ruang kelas. Tapi ketika diintip, ternyata ada seorang bocah tergantung dengan seutas tali terjerat di lehernya.
"Saksi kemudian keluar dan berteriak bahwa ada yang gantung diri dan seketika itu masyarakat berlari menuju TKP. Berselang beberapa menit keluarga korban datang dan langsung membuka tali ikatan di leher, selanjutnya korban di bawa ke rumah untuk di semayamkan," ujarnya.
Kakak kandung KB, MB menyebutkan, adinya suka dimarahi oleh sang ibu karena kerap menghisap lem Ehabon. Peringatan sang ibu tak membuatnya melawan, dia hanya diam.
Sehingga membuat sang Ibu terpaksa tiga kali tamparan ke pipi KB sebagai peringatan agar tidak mengulangi perbuatannya lagi.
Selanjutnya ia bergegas pergi untuk membuang jaring di pantai dan sekitar pukul 15.00 Wit, saksi pulang ke rumah dan bertanya kepada ibunya tentang keberadaan korban yang juga adik kandungnya. Ibunya menyampaikan bahwa korban sudah keluar rumah. Hingga sekitar pukul 14.00 Wit dia mendengar kabar bahwa adiknya sudah tidak bernyawa lagi.
Sedangkan, sesuai hasil koordinasi, keluarga korban menolak untuk dilakukan visum dan korban meninggal murni bunuh diri. Dugaan sementara bahwa korban depresi akibat sering di marahi oleh keluarganya.
Artikel menarik lainnya:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: