“Saya menyampaikan permohonan maaf yang sebesar-besarnya karena mimin saat ini memberikan penjelasan atas berita yang berkembang musibah kecelakaan mobil anak saya yang telah menyebabkan wafatnya ananda Argo, mahasiswa FH UGM 2024,” ujar Setia Budi baru-baru ini dalam keterangan videonya.
Ia menyebutkan, selama ini belum berbicara ke publik karena menghormati masa depan keluarga almarhum Argo, dan harus mendampingi anaknya yang mengalami trauma berat pasca-kecelakaan.
"Putra saya masih trauma setelah kejadian itu. Dari lubuk hati yang paling dalam, izinkan kami menyampaikan duka cita kepada ibunda Melina dan keluarga yang telah kehilangan ananda Argo," tuturnya.
Setia Budi juga menjelaskan kronologi kedatangannya ke Yogyakarta, untuk mendampingi anak dan memberikan penghormatan terakhir kepada Argo. Ia juga menyatakan, keluarga telah membantu proses pemulangan jenazah ke rumah duka.
BACA JUGA: Ditutup Masker, Polresta Sleman Resmi Menahan CPP Penabrak Argo Mahasiswa FEB UGM “Saya kemudian ke RS Bhayangkara untuk memberikan penghormatan pada jenazah almarhum, melalui perantara bapak kos Argo yang pada saat itu, saya diperkenankan untuk berbicara langsung dengan ibunda Argo, ibu Melina untuk menegaskan bahwa tidak ada niat dari pihak keluarga untuk lari dari tanggung jawab hukum, bahkan mendampinginya," terangnya.
Sebagai orang beriman dan WNI, Setia Budi berjanji untuk terus menjalani proses hukum.
"Dari awal, di Polresta Sleman, saya dan istri mendampingi Christiano tanpa jasa pengacara ataupun tidak juga pengamanan," katanya.
Ia juga membantah tuduhan yang beredar di media sosial, tentang tidak adanya kompensasi yang telah diberikan terhadap kejadian tersebut.
"Saya melihat dan mendengar berita yang tidak benar di media sosial. Menghujat saya dan anak saya, dengan mengatakan kami membayar sejumlah uang tertentu pada keluarga almarhum Argo, informasi itu tidak benar. Kami belum melakukan pembicaraan pada keluarga almarhum Argo tentang hal itu," jelasnya.