Pemkot Yogyakarta juga menggandeng berbagai kampus melalui KKN tematik, serta Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) yang terkait dengan isu stunting.
"Serta ada pula pelaksanaan rembuk stunting dengan melibatkan komunitas, serta pelaksanaan pendampingan bersama Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI)," ujarnya.
Baca Juga: Salah Satu Cara Pemkab Gunungkidul Dukung Penurunan Stunting
Berbagai upaya dalam percepatan penurunan stunting ini mendapat apresiasi dari tim juri dan panelis.
Ketua tim panelis yang juga sebagai Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Riset, dan Inovasi Daerah (Bapperida) DIY, Ni Made Dwipanti Indrayanti, mengucapkan selamat kepada Kota Yogya karena angka pravelensi stuntingnya terendah se DIY.
Meski begitu, Ni Made berharap Pemkot Yogyakarta terus berupaya menurunkan angka stunting dengan berbagai aksi dan inovasinya.
"Penurunan angka pravelensi stunting 2 persen ini sungguh sangat signifikan. Selamat untuk Kota Yogyakarta semoga kedepan angka pravelensi stunting bisa terus menurun," ujarnya.
Terkait penilaian tersebut, Ni Made menjelaskan tujuannya adalah untuk mengukur tingkat kinerja pemerintah kabupaten dan kota dalam pelaksanaan aksi konvergensi penurunan stunting.
"Diharapkan dapat digunakan sebagai bahan masukan bagi kabupaten kota untuk meningkatkan kinerja di tahun berikutnya," ujarnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Keterangan Pers