INDOZONE.ID - Sebanyak empat pria sebagai preman berkedok tukang parkir digulung oleh jajaran Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Jakarta Pusat. Mereka digulung lantaran melakukan pemarkikan dengan tarif diluar batas wajar di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat.
Aksi para pelaku terkuak diawali dari adanya korban mengadu jika dirinya diminta biaya parkir sebesar Rp 20 ribu rupiah. Sang juru parkir melakukan pemaksaan dan mengaku sebagai petugas.
"Korban awalnya memberi Rp 5 ribu, namun ditolak. Pelaku memaksa agar semua pengendara dikenakan tarif Rp 20 ribu," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Pusat, AKBP Muhammad Firdaus dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Sabtu (10/5/2025).
Baca Juga: Penggorok Pria di Bekasi Ditangkap, Motifnya Cemburu Korban Mau Menikahi Wanita yang Disukai Pelaku
Pelaku yang ternyata merupakan salah satu anggota ormas ini melakukan pemaksaan. Merasa terintimidasi dan ketakutan, korban terpaksa memberikan uang ke para pelaku.
"Karena jumlah pelaku empat orang dan ada yang berbadan kekar, korban merasa tertekan sehingga terpaksa menyerahkan uangnya," ucapnya.
Mendapat informasi tersebut, tepat pada hari keempat pelaku yang antara lain berinisial T berperan sebagai koordinator lapangan yang mengumpulkan uang hasil pungutan, F, I dan H merupakan eksekutor yang langsung menarik uang dari pengendara mobil yang parkir langsung digulung oleh polisi.
Baca Juga: Depresi Menahun, Seorang Pria di Kalibaru Banyuwangi Hanguskan Rumah Orang Tuanya Sendiri
"Barang bukti yang diamankan antara lain uang tunai Rp 660.000 dan kartu anggota ormas milik T. Saat ini keempatnya telah ditetapkan sebagai tersangka dan dilakukan penahanan," ujarnya.
Terpisah, Kapolres Metro Jakarta Pusat, Kombes Pol Susatyo Purnomo Condro menegaskan jika pihaknya akan menindak tegas segala bentuk premanisme yang menyusup dalam aktivitas sehari-hari termasuk yang berlindung di balik organisasi.
“Kami akan tindak tegas segala bentuk premanisme yang meresahkan. Tidak boleh ada lagi praktik intimidasi terhadap warga dengan dalih parkir. Negara tidak boleh kalah," pungkas Susatyo.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung