Kategori Berita
Media Network
Rabu, 30 APRIL 2025 • 10:54 WIB

Presiden Prabowo Dipastikan Hadiri Aksi May Day di Monas, Ini Isu yang Dibawa Buruh

Presiden Prabowo Subianto saat meluncurkan program Gerakan Indonesia Menanam (Gerina) di Banyuasin, Sumatera Selatan.

INDOZONE.ID - Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan hadir langsung dalam peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day yang akan digelar di kawasan Monas, Jakarta, pada Kamis, 1 Mei 2025, besok.

Kehadiran Presiden ini dikonfirmasi langsung oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi, yang juga merupakan juru bicara Presiden.

"Teman-teman panitia Serikat Buruh memang betul mengirimkan undangan kepada Bapak Presiden dan beliau memutuskan Insya Allah akan berkenan hadir dalam acara peringatan May Day tersebut," ujar Prasetyo dalam keterangannya di Jakarta dikutip dari Antara, Rabu (30/4/2025).

Baca Juga: Kasus Penipuan Pakai AI Catut Presiden Prabowo Mulai Memasuki Babak Persidangan

Menurut Prasetyo, Presiden Prabowo memandang buruh sebagai elemen penting dalam ekonomi nasional.

"Bagi Bapak Presiden dan pemerintah, buruh adalah elemen kunci dalam perekonomian kita yang tidak terpisahkan. Karena itu perhatian beliau sangat besar terhadap sinergi antara pemerintah, sektor swasta, pengusaha, dan para pekerja," ucapnya.

Baca Juga: Indonesia Kini Ekspor Beras, Presiden Prabowo: Kita Bukan Bangsa yang Minta-minta!

Presiden Prabowo Akan Pidato

Ia juga menegaskan bahwa Presiden ingin memperkuat kerja sama antara pemerintah, pelaku usaha, dan kalangan pekerja demi memperkuat fondasi ekonomi Indonesia secara berkelanjutan.

"Bapak Presiden langsung merespons dan insyaallah besok beliau akan hadir besok dalam acara peringatan Hari Buruh Internasional," kata Prasetyo.

Mensesneg mengatakan bahwa Presiden Prabowo menganggap para pekerja atau buruh merupakan pilar ekonomi sehingga pemerintah, sektor swasta, industri, dan seluruh pemangku kebijakan harus bekerja sama dengan elemen buruh.

Menurut ia, seluruh pihak harus bersatu padu dan maju bersama-sama untuk mencari kesejahteraan. Jangan sampai ada salah satu pihak yang diuntungkan melebihi dari pihak lainnya.

"Tentunya tetap dalam kerangka-kerangka dan mekanisme yang berlaku dan bisa kita diskusikan semua, apabila ada yang sekiranya belum pas gitu," katanya.

Prasetyo mengatakan bahwa seluruh pihak harus memahami bahwa keadaan geopolitik saat ini sedang tidak menentu.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Antara

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Presiden Prabowo Dipastikan Hadiri Aksi May Day di Monas, Ini Isu yang Dibawa Buruh

Link berhasil disalin!