H+2 Lebaran 2025, Korlantas Akui Tak Maksimal Terapkan Contraflow Arus Mudik karena Hal Ini

Ilustrasi rekayasa lalu lintas contraflow di mudik Lebaran 2025.

INDOZONE.ID - Meski hari H Lebaran Idul Fitri 2025 sudah usai, masih banyak masyarakat yang melaksanakan perjalanan mudik ke kampung halamanya.

Dalan posisi ini tepatnya pada H+2 setelah lebaran, Korps Lalu Lintas (Korlantas) Polri mengakui pihaknya tidak bisa secara maksimal menerapkan rekayasa lalu lintas berupa contraflow.

"Kepadatan kemarin karena memang masih ada masyarakat kita berdasarkan hitungan yang ada masih belum kembali ke kampung halamannya dan kemarin sudah hampir 1,9 juta kendaraan yang sudah keluar dan ini sudah hampir memenuhi jumlah prediksi yang kita prediksi akan keluar dari Jakarta," kata Kabag Ops Korlantas Polri, Kombes Pol Aris Syahbudin kepada wartawan, Rabu (2/4/2025).

Baca Juga: Korlantas Prediksi Arus Balik Lebaran Terjadi Sabtu 5 April 2025

Sejatinya, Polri menerapkan skenario contraflow yang mengarah ke Jawa. Hal ini bertujuan untuk memperlancar jalur arus pemudik.

Namun, pada H+2 lebaran tepatnya pada hari Selasa kemarin, arus lalu lintas yang mengarah sebaliknya atau dari Jawa menuju Jakarta cukup tinggi hingga membuat proses contraflow tidak maksimal.

"Kebetulan kemarin juga sudah ada bangkitan arus lalu intas dari arah sebaliknya sehingga kita tidak bisa maksimal untuk memanfaatkan pelaksanaan kegiatan contraflow atau manajemen rekayasa yang kita lakukan," kata Kombes Aris.

Baca Juga: Viral Bocah Kejang-Kejang saat Kendaraan Terjebak Macet di Sumedang

"Sementara bangkitan ini juga disertai dengan kita kemarin juga sudah tidak melaksanakan kegiatan one way nasional yang sudah kita tutup dan ini kita harus melakukan kegiatan rekayasa-rekayasa di jalur-jalur yang terbatas," sambungnya.

Selain itu, dalam hal lokasi objek wisata, Aris menyebut pihaknya terfokus kepada tiga lokasi wisata yang dinilai paling banyak dikunjungi oleh masyarakat selama musim libur Lebaran 2025.

"Pagi ini secara umum situasi kondusif dan kita masih memantau utamanya di jalur-jalur wisata seperti jalur Puncak, kemudian jalur-jalur wisata lain seperti Malang, kemudian di kawasan Dieng dan Lembang ini menjadi atensi kita," pungkasnya.