Bongkar Megakorupsi Pertamina, Wujud Pemerintah Ciptakan Tata Kelola Energi untuk Kepentingan Rakyat

Kejagung tahan Dirut PT Pertamina Patra Niaga Riva Siahaan.

INDOZONE.ID – Pasukan Bawah Tanah (Pasbata) menyatakan dukungan penuh terhadap langkah pemerintah dalam upaya bersih-bersih mafia, khususnya di sektor energi seperti Pertamina.

Apalagi, kasus megakorupsi yang saat ini tengah diusut di Pertamina merugikan Negara hingga Rp193,7 triliun.

“Kami percaya bahwa upaya ini adalah langkah nyata untuk menciptakan tata kelola energi yang lebih transparan, adil, dan berpihak pada kepentingan rakyat,” ujar Wasekjen Pasbata, Jose dalam keterangannya, Minggu (9/3/2025).

Jose menegaskan, bahwa mafia energi telah lama merugikan negara dan masyarakat dengan praktik curang yang menghambat kesejahteraan rakyat.

Baca Juga: Kejagung Bantah Dokumen Hasil Sitaan Penyidik di Kasus Pertamina Bocor

Pihaknya pun memastikan, Pasbata berada di garis depan untuk mengawal pemerintah dalam memberantas mafia.

“Dengan adanya komitmen kuat dari pemerintah untuk menertibkan dan membersihkan praktik-praktik ilegal ini, kami dari Pasbata berdiri di garis depan untuk mengawal dan mendukung setiap kebijakan yang bertujuan memberantas mafia,” imbuhnya.

Di sisi lain, pihaknya mengajak masyarakat untuk terus mendukung dan setia terhadap produk dalam negeri dengan tetap selalu menggunakan produk resmi Pertamina.

Baca Juga: Pertamina Minta Maaf pada Masyarakat Indonesia, Janji Perbaiki Diri

Hal ini perlu dilakukan sebagai dukungan terhadap industri energi nasional yang lebih bersih dan berdaulat.

Direktur Optimasi Feedstok dan Produk PT Kilang Pertamina Internasional Sani Dinar Saifuddin.

Kemudian, jangan ragu melawan mafia energi dengan melaporkan segala bentuk penyimpangan atau praktik kecurangan yang merugikan Negara dan rakyat.

Masyarakat juga diajak untuk selalu menyebarkan informasi positif sebagai dukungan terhadap upaya pemerintah dengan memberikan edukasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga transparansi di sektor energi.