Ilustrasi tersambar petir (Pixabay).
INDOZONE.ID - Seorang remaja laki-laki berinisial MK (14) asal Dusun Semboro Pasar RT 004 RW 017 Desa Semboro, Kecamatan Semboro, Jember, diketahui meninggal akibat tersambar petir di areal pembuangan limbah Pabrik PG Semboro wilayah setempat.
Kejadian nahas itu terjadi sekitar pukul 15.00 WIB, Rabu (19/2/2025).
"Korban saat itu seorang diri ke lokasi kejadian, bermaksud untuk mencari Jamur Blotong. Awal ia bermaksud mengajak dua orang temannya yang lain inisial F dan A. Tapi karena oleh salah satu orang tua temannya melarang. Korban berangkat sendiri ke lokasi kejadian," kata Kapolsek Semboro Iptu Andrias Suryo Rubedo saat dikonfirmasi sejumlah wartawan.
Saat kejadian tersebut, lanjutnya, di wilayah setempat kondisi hujan deras kemudian agak reda. Namun diketahui beberapa kali terjadi sambaran petir.
Baca Juga: Info Cuaca Jabodetabek 17 Februari 2025: Waspada Potensi Hujan Petir!
"Jarak lokasi kejadian dari rumah korban kurang lebih 100 meteran. Korban saat itu naik ke atas gundukan limbah pabrik setinggi kurang lebih 10 meter. Dimungkinkan korban tersambar petir itu, Saat kejadian juga tidak ada orang lain, hanya korban sendirian," jelasnya.
Kata Mantan Kanit Reskrim Polsek Patrang ini, korban saat itu masuk ke areal lokasi pembuangan Pabrik PG Semboro tanpa izin. Diketahui korban sudah dalam kondisi tergeletak, setelah diketahui oleh seorang petugas keamanan pabrik.
"Kemudian saksi ini menghubungi polisi dan bersama warga menuju lokasi korban. Saat itu korban sudah tergeletak, dalam posisi tertelungkup, korban mengalami luka bakar di bagian wajah. Kemudian kaki sebelah kanan dan kiri. Di tangannya juga masih memegang jamur blotong," ujarnya.
"Diduga korban habis mengambil jamur tersebut, dan mungkin bermaksud mau turun dari gundukan itu. Tapi tersambar petir," sambungnya menjelaskan.
Baca Juga: Klarifikasi Kapuspen; Bukan 3, Prajurit TNI yang Tersambar Petir dan Tewas 2 Orang
Dari kejadian ini, lebih lanjut kata Andrias, pihak keluarga menerimanya sebagai sebuah musibah.
"Tadi hanya dilakukan visum luar, kemudian jenazah korban langsung dibawa keluarganya ke rumah duka untuk dimakamkan dengan layak," ucapnya.
Sementara itu, menurut Ketua RW 017 Sudarmanto. Korban sehari-hari diketahui hanya bersama dengan neneknya. Selain itu, korban juga diketahui putus sekolah setelah lulus SD tahun 2024 lalu.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung