Situasi semakin tak terkendali setelah pihak sekolah mencoba membaca ayat suci Al-Qur’an, ayat kursi, dan salawat.
"Tapi saat kita bacakan, awalnya hanya beberapa anak. Lah malah tambah banyak (siswa yang kesurupan)," tuturnya.
Melihat situasi yang semakin tidak kondusif, pihak sekolah akhirnya memutuskan untuk memulangkan seluruh siswa lebih awal.
"Total ada kurang lebih 32 siswa yang kesurupan. Karena situasi ramai, kami pulangkan. Untuk siswa yang kesurupan diminta datang ke sekolah untuk menjemput anaknya," jelasnya.
Sebagai tindak lanjut, siswa yang mengalami kesurupan diberikan waktu istirahat di rumah selama tujuh hari.
Sekolah juga berencana mengadakan doa bersama untuk mencegah kejadian serupa terulang kembali.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung