Calon Walikota Yogyakarta terpilih, dokter Hasto Wardoyo sekaligus mantan Kepala BKKBN RI
INDOZONE.ID - Meski Kota Yogyakarta sampai hari ini belum melaksanakan program Makan Bergizi Gratis (MBG), namun sebagai Calon Walikota Yogyakarta terpilih, dokter Hasto Wardoyo, pihaknya mengaku akan terus mengawal program MBG tersebut.
Hal ini disampaikan dalam jumpa persnya hari ini (9/1/2025) usai menghadiri Rapat Pleno Terbuka Penetapan Pasangan Calon (Paslon) Calon Walikota (Cawali) dan Calon Wakil Walikota (Cawawali) pada Pilkada 2024.
"Saya berfokus untuk MBG itu harus efektif dan efisien meningkatkan SDM, bagaimana ? Ya dengan kualitas makanannya. Jadi, kami akan kawal kualitasnya, karena anggaran yang dikeluarkan dari APBD juga tidak sedikit ya," katanya.
Hasto pun menekankan bahwa terhadap pelaksanaan program tersebut harus lebih memprioritaskan SDM (Sumber Daya Manusia) yang masih bisa tumbuh dan berkembang.
"Untuk program ini, saya memang lebih memprioritaskan yang (sifatnya) SDM yang masih bisa tumbuh dan berkembang itu, menurut saya yang menjadi prioritas," ucapnya.
BACA JUGA Alasan Pemkot Yogya Belum Bisa Melaksanakan Program Makan Bergizi Gratis
Prioritas yang dimaksud adalah ibu hamil dan balita. Pasalnya, ia telah mengetahui bahwa dua kelompok tersebut kekurangan protein hewani.
"Hari ini diketahui untuk ibu hamil dan balita kekurangan protein hewani. Sehingga kalau makan bergizinya tidak mengandung itu program MBG tidak bermanfaat," ucapnya.
Lebih lanjut, menurut mantan Kepala BKKBN RI itu menyebut bahwa protein hewani tidak bisa sembarangan diberikan dalam program MBG. Ia menilai, protein hewani yang bagus terutama untuk perkembangan otak yakni asam dokosaheksaenoat (DHA).
"Protein hewani pun harus mengandung omega DHA yakni ikan dan telur. Meski kalau dikasih daging sapi atau kambing tapi tidak dikasih telur itu kurang bermanfaat bagi ibu hamil dan balita yang notabenenya otaknya masih berkembang," jelas Hasto.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung