Potret Tugu Pal Putih Yogyakarta, salah satu spot foto favorit wisatawan saat Nataru
INDOZONE.ID - Dalam menyambut wisatawan yang diprediksi berjumlah sekitar 9 juta orang yang akan datang ke Yogyakarta pada libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) tahun 2025, Polda DIY telah menyiapkan beberapa rekayasa lalu lintas, salah satunya dengan penerapan one way.
Hal ini karena pada 20 Desember 2024, akan dibuka secara fungsional ruas jalan tol Ngawen yang keluar di Prambanan.
"Itu situasional (pakai one way). Kita evaluasi, lalu begitu ada perubahan, kita ubah lagi, " kata Wakapolda DIY, Brigjen Adi Vivid A.B, Senin (16/12/2024).
Pembukaan ruas tol itu akan menambah volume kendaraan di DIY yang diprediksi akan ada peningkatan 6 persen mobil pribadi yang masuk ke DIY dari tahun lalu, yang sekitar 8,9 juta mobil masuk.
Baca Juga: Polda DIY Bekuk 11 Tersangka Kasus Perdagangan Orang: Paling Lama 15 Tahun Penjara
"Tahun ini diperkirakan naik 6%, jadi sekitar 9,4 juta. Itu karena efek dari pembukaan jalur tol itu ya. Jadi, sudah kita siapkan terkait lalu lintas," ujar Adi.
Adi menyebut, meski belum tiba perayaan Nataru, diakuinya saat ini kepadatan lalu lintas sudah mulai terasa.
"Nanti kita akan gelar pasukan akan dilaksanakan tanggal 21 Desember mendatang selama kurang lebih 12 hari sampai tanggal 2 Januari. Namanya Operasi Kepolisian Terpusat Lilin Progo 2024," ucapnya.
Selain itu, Polda DIY juga akan memasang kamera face recognition di sejumlah titik. Teknologi ini terintegrasi dengan sistem data keamanan nasional, yang akan memudahkan polisi untuk mendeteksi keberadaan buronan atau individu yang terlibat dalam tindak kriminal.
"Kamera ini kan ada dalam program Jogja Smart Province. Dan nanti akan ada tujuh titik yang dipasang kamera itu," jelasnya.
Baca Juga: Polda DIY Amankan Lebih dari Dua Ribu Botol Miras di Dua Tempat Ini
Namun, ia tidak bisa menyampaikan lokasi tujuh titik tersebut. Kendati demikian, pada kamera tersebut juga dapat menghitung jumlah orang yang berada di suatu lokasi, termasuk membedakan jumlah pria dan wanita.
"Untuk titiknya tidak bisa saya kasih tahu ya, karena di situ akan memantau pergerakan wajah setiap orang yang masuk di wilayah itu. Jadi, kalau misalnya orang ini terdata bahwa ini buronan, teroris, pasti kita langsung dapat informasi," imbuhnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Keterangan Pers