Hwacha yang dipamerkan di Museum.
INDOZONE.ID - Hwacha adalah senjata peluncur roket panah yang dikembangkan oleh Korea pada abad ke-15.
Dikenal dengan sebutan "kereta perang api," Hwacha termasuk dalam kategori senjata mesiu pertama yang digunakan dalam pertempuran.
Senjata ini sangat efektif dalam menghancurkan barisan musuh yang rapat, karena satu unit Hwacha dapat memuat antara 100 hingga 200 laras roket panah, yang siap diluncurkan untuk menyerang musuh.
Dalam medan pertempuran terbuka dan tinggi, efektivitas Hwacha dalam menghancurkan pasukan musuh sangat besar.
Penggunaan Hwacha pertama kali tercatat dalam sejarah pada abad ke-16, tepatnya pada pertempuran Haengju pada 12 Februari 1593, saat Jepang menginvasi semenanjung Korea.
Dalam pertempuran tersebut, sekitar 3.000 pasukan Korea yang bertahan di benteng Haengju harus melawan sekitar 30.000 pasukan Jepang.
Baca Juga: Peristiwa 25 Juni: Permulaan Perang Korea Antara Korut dan Korsel
Pasukan Korea menggunakan 40 unit Hwacha secara masif untuk menghadang serangan Jepang.
Posisi benteng yang strategis di atas bukit, membuatnya ideal untuk penggunaan senjata ini dalam pertempuran.
Selain itu, Hwacha juga digunakan oleh Laksamana Yi Sun-sin dalam armada angkatan laut Korea, baik di kapal perang maupun untuk pertahanan benteng-benteng pesisir.
Meskipun memiliki daya rusak yang besar, Hwacha juga menunjukkan efektivitasnya dalam pertempuran laut.
Meski demikian, Hwacha memiliki beberapa kelemahan, terutama dalam hal akurasi yang kurang presisi dan potensi pemborosan amunisi.
Untuk mengatasi masalah ini, anak panah Hwacha sering kali diberi hulu ledak tambahan yang disebut Singijeon, yang dapat memberikan kerusakan lebih besar pada musuh.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Ancient Origins