Kategori Berita
Media Network
Selasa, 12 NOVEMBER 2024 • 18:23 WIB

Sarekat Islam: Ideologi, Perpecahan, dan Lahirnya Gerakan Komunis di Indonesia

Sarekat Islam adalah organisasi pergerakan nasional yang didirikan oleh H.Samanhudi seorang pengusaha asal Solo pada tahun 1911.

INDOZONE.ID - Sarekat Islam adalah organisasi pergerakan nasional yang didirikan oleh H.Samanhudi seorang pengusaha asal Solo pada tahun 1911.

Kelahiran Sarekat Islam dilatarbelakangi oleh persoalan ekonomi yang dihadapi masyarakat pribumi karena monopoli tekstil yang didominasi oleh pedagang-pedagang keturunan asing seperti China dan Arab.

Monopoli tersebut sangat kuat sehingga usaha tekstil seperti batik menempatkan masyarakat pribumi pada posisi yang lemah.

Kondisi itu dilihat secara kritis oleh H.Samanhudi yang kemudian membangun kekuatan melalui organisasi Sarekat Islam.

Baca Juga: Keluhkan Harta Disita Bank, Ratusan UMKM Curhat ke DPRD DIY Minta Asetnya Dikembalikan

Azas dan Tujuan Sarekat Islam

Sarekat Islam berdiri berlandaskan pada azas Islam, tujuannya untuk menghidupkan jiwa dagang bangsa Indonesia, memperkuat kompetensi ekonomi untuk dapat bersaing dengan bangsa asing, dan memajukan perdagangan pribumi.

Tujuan tersebut merupakan aspek ekonomi yang tidak dapat dilepaskan dari latar belakang pendirian Sarekat Islam.

Dinamika Politik

Pada awalnya, Sarekat Islam (SI) bukanlah organisasi yang bersifat radikal atau anti-kolonial. Dalam Kongres Pertama SI di Surabaya tahun 1913, SI menyatakan kesetiaannya kepada pemerintah kolonial dan menegaskan bahwa mereka bukan organisasi yang melawan negeri.

Namun, masuknya paham Marxisme dalam SI terjadi ketika Henk Sneevliet dan rekan-rekannya memperkenalkan sosialisme melalui Indische Sociaal-Democratische Vereeniging (ISDV), sebuah organisasi Marxis yang didirikan pada tahun 1914.

ISDV mempengaruhi anggota SI cabang Semarang yang juga aktif dalam organisasi tersebut, seperti Semaun dan Darsono.

Baca Juga: Usut Sebab Pasti Kecelakaan 17 Kendaraan di Tol Cipularang, Polri Libatkan Tim TAA

Karena tidak ada aturan yang membatasi seseorang untuk bergabung dengan lebih dari satu organisasi, Semaun dan Darsono pun terpengaruh oleh ajaran sosialis-komunis Sneevliet.

Pengaruh ini diperkuat karena pengawasan dari pusat SI yang longgar, sehingga cabang Semarang dengan mudah terpapar paham sosialis-komunis. Pada tahun 1917, Semaun yang sudah menganut paham ini diangkat menjadi ketua SI cabang Semarang.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Sejarah Nasional Indonesia Jilid V

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Sarekat Islam: Ideologi, Perpecahan, dan Lahirnya Gerakan Komunis di Indonesia

Link berhasil disalin!