Majed Al-Ansari, juru bicara kementerian luar negeri Qatar. (REUTERS/Imad Creidi)
INDOZONE.ID - Qatar, yang telah lama menjadi mediator utama dalam konflik Gaza antara Hamas dan Israel, kini menangguhkan upayanya.
Langkah ini diambil sebagai respons atas kurangnya iktikad serius dari kedua pihak dalam mencapai kesepakatan damai.
Ketegangan antara Hamas dan Israel masih terus berlanjut, meski berbagai upaya telah dilakukan untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung lebih dari setahun.
Dengan keputusan ini, Qatar menunjukkan sikap tegas untuk tidak melanjutkan mediasi hingga ada komitmen serius dari pihak-pihak terkait.
Juru bicara Kemenlu Qatar, Majed Al Ansari. (middleeastmonitor.com)
Kementerian Luar Negeri Qatar mengumumkan bahwa negara tersebut akan menghentikan sementara peran mediasi antara Hamas dan Israel.
Hal ini disebabkan oleh kurangnya kemauan dari kedua pihak untuk mengatasi perbedaan pandangan dan mencapai kesepakatan yang bermakna.
Baca Juga: Jenazah Ismail Haniyeh Tiba Di Qatar, Mantan Wapres Jusuf Kalla Hadir di Pemakaman
Sejak November 2023, ketika gencatan senjata seminggu tercapai, tidak ada kemajuan berarti dalam negosiasi.
Qatar bahkan telah memberi peringatan sepuluh hari sebelum keputusan ini, bahwa mereka akan menarik diri jika kesepakatan tak kunjung tercapai.
Meski telah ada sejumlah pertemuan yang dimediasi bersama oleh Qatar, Kairo, dan Washington, perundingan damai terus menemui jalan buntu.
Permasalahan utama yang menjadi hambatan adalah tuntutan Hamas agar Israel mundur sepenuhnya dari wilayah Gaza, yang berulang kali ditolak oleh Israel.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com