Tersangka kemudian mengatakan pada korban bahwa istrinya sedang berjualan dan tidak ada di rumah.
Saat itu menurut pengakuan tersangka, hanya dirinya yang berada di rumah.
Namun, korban merespons dengan perkataan kasar kembali, dan mengejek tersangka dengan sebutan anak hasil wanita tuna susila.
"Dengan perkataan tersebut, tersangka tersulut emosi mencekik korban dari arah belakang dengan lengan kanan dan kiri mendorong agar lebih kencang sampai korban lemas dan tidak bergerak," ujar Wira.
Baca Juga: Pria Paruh Baya Ditemukan Meninggal Mendadak Saat Ngobrol dengan Pengunjung di Pasar Imogiri Bantul
Setelah korban dibunuh, tubuh korban dibaringkan di jalan depan rumah pelaku dan dicekik selama 20 detik hingga wajah koban membiru dan tidak bergerak.
"Tersangka masih emosi. Tersangka memilki pikiran untuk memotong leher korban. Kemudian tersangka naik ke lantai dua untuk mengambil pisau, kantong dan karung kecil. Tidak lama, tersangka kembali turun dan langsung menggorok leher korban hingga putus," kata Wira.
"Tersangka melakukan hal tersebut kurang lebih selama dua menit. Dalam arti, tersangka memotong korban dalam waktu 2 menit," lanjutnya.
Wira melanjutkan, setelah itu pelaku memasukkan kepala korban ke dalam kantong plastik dan karung.
Tidak hanya itu, untuk menghilangkan jejak, pelaku juga mengupas jari kiri dan kanan telunjuk dan jempol korban.
"Dikupas telunjuk dan dan jempol kulit dengan menggunakan pisau dengan tujuan untuk menghilangkan jejak korban menghilangkan identitas korban," terangnya.
Kemudian tubuh korban diangkat tersangka ke lantai dua rumah.
Saat tubuh korban diangkat kelantai dua, darah bercucuran di lantai. Melihat itu, tersangka membersihkannya mengunakan celana korban.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung