Profil Tom Lembong, Mantan Menteri Perdagangan Indonesia Jadi Tersangka Kasus Korupsi Impor Gula

Profil Tom Lembong, mantan menteri perdagangan Indonesia jadi tersangka korupsi

INDOZONE.ID - Pada Selasa (29/10/2024), Kejaksaan Agung menetapkan dua orang tersangka dalam kasus korupsi impor gula, salah satunya merupakan mantan Menteri Perdagangan Indonesia, Tom Lembong.

Dampak dari kasus korupsi tersebut, negara memiliki kerugian sebesar kurang lebih Rp400 miliar, yakni nilai keuntungan yang didapatkan oleh delapan perusahaan gula swasta yang terlibat.

Menurut konferensi pers Kejaksaan Agung, Tom Lembong akan ditahan dalam Rumah Tahanan Negara selama 20 hari kedepan di Rutan Salemba Cabang Kejaksaan Negeri Jakarta Selatan.

Lantas siapa itu Tom Lembong? Berikut profil lengkapnya.

Baca Juga: Tom Lembong Jadi Tersangka Korupsi Impor Gula, Sudah Mendekam di Rutan Salemba

Profil Lengkap Tom Lembong

Thomas Trikasih Lembong, mantan Menteri Perdagangan Indonesia (2015-2016) menjadi tersangka kasus korupsi impor gula

Thomas Trikasih Lembong, A.B. atau lebih sering dikenal dengan Tom Lembong merupakan seorang bankir, ekonom Indonesia dan politikus.

Ia lahir pada tanggal 4 Maret 1971 di Jakarta, Indonesia. Sejak usia 10 tahun, Tom sudah menempuh pendidikan dasarnya di Jerman. Kemudian, ia meneruskan pendidikan SD dan SMP nya di sekolah Regina Pacis, Jakarta.

Namun, ia sempat pindah ke Amerika saat SMA dan menyelesaikan sekolahnya disana. Pada tahun 1994, Tom pun lulus pendidikan sarjana nya dari Universitas Harvard mengambil jurusan arsitektur dan perancangan kota.

Setahun setelah ia lulus, Tom pun memulai karirnya di Singapura, bergabung dengan divisi Ekuitas Morgan Stanley. Kemudian, ia bekerja sebagai bankir di Deutsche Securities Indonesia di tahun 1999 hingga 2000.

Baca Juga: Tom Lembong Resmi Ditetapkan sebagai Tersangka Kasus Korupsi Impor Gula oleh Kejagung

Perjalanan Karier Tom Lembong

Profil Tom Lembong

Dengan pengalamannya dalam dunia perbankan, Tom pernah dipercayai untuk memenuhi posisi kepala divisi dan wakil presiden senior di Badan Penyehatan Perbankan Nasional (BPPN) pada tahun 2000-2002.