Mengapa Pelantikan Presiden Selalu Tanggal 20 Oktober? Begini Sejarahnya

Pelantikan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming. (Instagram/@prabowo)

INDOZONE.ID - Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka akan mengucap sumpah dan janji kenegaraan pada Minggu (20/10/2024) pukul 10.00 WIB di Gedung Nusantara, Komplek MPR-DPR-DPD RI, Senayan, Jakarta.

Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo akan bertukar kursi dengan Presiden Terpilih Republik Indonesia Periode 2024-2029, Prabowo Subianto.

Wakil Presiden, Ma'ruf Amin juga akan bertukar kursi dengan Wakil Presiden Terpilih, Gibran Rakabuming Raka dalam Sidang Paripurna MPR di Gedung Nusantara.

Pada periode sebelumnya, Presiden Joko Widodo juga mengucap janji dan sumpah kenegaraan di tanggal 20 Oktober 2014.

Presiden Keenam Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, juga mengucap janji dan sumpah kenegaraan di tanggal dan bulan yang sama.

Baca Juga: Megawati Dipastikan Takkan Hadiri Pelantikan Prabowo-Gibran di Gedung DPR

Mengapa 20 Oktober dipilih sebagai hari pengucapan sumpah dan janji kenegaraan Presiden Terpilih?

Dilansir dari Fakultas Hukum UMSU, tradisi pelantikan Presiden Terpilih pada tanggal 20 Oktober dimulai sejak Presiden KH. Abdurrahman Wahid, atau biasa dikenal Gusdur, yang dilantik pada 20 Oktober 1999.

Pada saat itu, Gusdur terpilih dan dilantik oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), usai BJ. Habibie lengser di hari yang sama.

Sejak saat itulah, tanggal 20 Oktober selalu digunakan sebagai tanggal pelantikan Presiden Terpilih hingga saat ini.

Meski demikian, tanggal 20 Oktober tidak menjadi tanggal yang selalu digunakan dari sejak awal pelantikan Presiden Pertama, Soekarno.

Namun, sejak pelantikan Gusdur-lah, tanggal 20 Oktober selalu menjadi agenda pelantikan presiden terpilih, tanpa melihat hari apapun itu.

Baca Juga: Video Penghormatan Tim Istana Kepresidenan Ungkap Sosok Pribadi Presiden Jokowi