Dia juga menegaskan pentingnya mendengarkan kisah-kisah para Hibakusha. "Senjata-senjata ini tidak boleh digunakan lagi di mana pun di dunia.
Perang nuklir bisa membawa kehancuran bagi umat manusia dan peradaban kita," ujarnya.
Peringatan ini datang di tengah ancaman yang berulang kali dilontarkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin sejak invasi negaranya ke Ukraina pada tahun 2022, serta upaya Korea Utara di bawah pimpinan Kim Jong Un untuk mempercepat pengembangan senjata nuklirnya.
Sementara itu, ketegangan di Timur Tengah juga menimbulkan spekulasi bahwa Iran mungkin melanjutkan ambisinya untuk memperoleh bom nuklir.
Tahun depan akan memperingati 80 tahun sejak bom nuklir dijatuhkan oleh Amerika Serikat di Hiroshima dan Nagasaki pada Agustus 1945.
Penghargaan ini memberikan sorotan pada situasi global yang sangat berbahaya, dengan hubungan antara AS dan China, serta AS dan Rusia, berada pada titik terendah sejak akhir Perang Dingin.
Menurut Dan Smith, kepala Stockholm International Peace Research Institute, Nihon Hidankyo memainkan peran penting dalam mengingatkan dunia akan bahaya destruktif senjata nuklir.
Ia juga menambahkan bahwa komite Nobel berhasil menarik perhatian pada tiga isu utama, yakni penderitaan manusia akibat bom nuklir, bahaya senjata nuklir, dan fakta bahwa dunia telah bertahan hampir 80 tahun tanpa penggunaannya kembali.
Penghargaan ini merupakan Hadiah Nobel Perdamaian kedua bagi Jepang, setelah mantan Perdana Menteri Eisaku Sato memenangkan penghargaan serupa pada tahun 1974 atas kontribusinya dalam menstabilkan kawasan Pasifik dan menandatangani Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir.
Upacara penyerahan Hadiah Nobel Perdamaian 2024 akan digelar di Oslo pada 10 Desember, bertepatan dengan peringatan kematian Alfred Nobel, pencetus penghargaan tersebut.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com