INDOZONE.ID - Meski Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi sudah memberikan permintaan maaf terkait pernyataan kontroversialnya yang memaksa muslimah paskibraka melepas jilbab, namun masih ada ketidakpuasan di masyarakat.
Forum Jihad Indonesia bersama Majelis Mujahidin Indonesia (MMI), mengaku masih tidak puas dan menyatakan dengan tegas untuk mendesak Pemerintah agar segera melakukan pencopotan terhadap Kepala BPIP.
Ini karena Yudian Wahyudi dianggap mencoreng nama baik Agama Islam dan wilayah Yogyakarta, mengingat Ketua BPIP itu notabenenya mantan rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Panglima DPP FJI, Abdurrahman Abu Dzaki
Kendati demikian, dengan kompak mengenakan seragamnya, puluhan anggota FJI bersama MMI berbondong-bondong mendatangi kediaman Yudian Wahyudi yang berada di Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), pada Minggu (18/8/2024).
Kedatangannya itu membawa sejumlah banner desakan agar Yudian segera dicopot dari jabatannya, yang kemudian banner tersebut dipasang didepan rumah Kepala BPIP itu.
"Memang pada akhirnya kita kemarin dapat info diperbokehkan tapi dalam hal ini kan yang kita pertanyakan, kenapa kok sampai enggak boleh, walaupun endingnya diperbolehkan, nah ini kita perlu jawaban dari Ketua BPIP-nya sendiri," kata Pendekar DPP FJI, Abdurrahman Abu Dzakir kepada wartawan dikediamannya, Minggu (18/8/2024).
"Di logika, enggak mungkin lah kalau itu kesadaran sendiri. Pakai hijab itu kan wajib. Kalau enggak ada paksaan enggak mungkin muslimah melepas jilbab, enggak mungkin. Saya yakin yang pakai jilbab tahu aturan hukum Islam," lanjutnya.
Abdurrahman juga menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait permasalahan tersebut. Menurut Kepala Negara, sebaiknya BPIP menghargai keberagaman.
Meski begitu, Abdurahman masih belum puas. Ia mempertanyakan mengapa selalu Agama Islam yang terus dikalahkan.
"Tapi keragaman itu kenapa yang selalu dikalahkan Islam ? Apalagi, itu banyak yang pakai jibab, kenapa enggak pakai jilbab semua saja kalau mau seperti itu. Justru dengan keanekaragaman ini kalau misalkan dari non Islam enggak pakai jilbab, monggo silakan, kita enggak mempersalahkan. Tapi, yang pakai hijab jangan dipermasalahlan juga. Wong sebelumnya gak ada masalah apa," ujarnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan Langsung