Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono (ANTARA/HO Polda Sumbar)
INDOZONE.ID - Kapolda Sumatera Barat (Sumbar) Irjen Pol Suharyono menegaskan, proses pelaksanaan ekshumasi terhadap jasad Afif Maulana tidak melibatkan dokter kepolisian.
"Kami tekankan lagi bahwa pelaksanaan ekshumasi ini bukan dari dokter Polri," kata Irjen Suharyono dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Sabtu (10/8/2024).
Proses ekshumasi jasad Afif maulana, pelajar di Padang yg tewas diduga dianiaya polisi.
Ekshumasi dilakukan oleh tim dari Perhimpunan Dokter Forensik dan Medikolegal Indonesia (PDFMI). Irjen Suharyono menyerahkan sepenuhnya proses ekshumasi ke pihak PDFMI.
"Kita serahkan pada ahlinya, karena semua yang menangani adalah dokter-dokter yang sudah profesional," ungkap Suharyono.
Baca Juga: Intip Potret Ekshumasi Afif Maulana, Pelajar di Padang yang Diduga Tewas karena Dianiaya Polisi
Lebih jauh, pimpinan tertinggi kepolisian di wilayah Sumbar ini, mengatakan dirinya akan mengikuti rangkaian proses dalam penanganan kasus kematian Afif.
"Kami pun sebagai aparat kepolisian, saya selaku atasan penyelidik, akan tetap mengikuti jalannya proses sesuai dengan aturan yang berlaku," paparnya.
Sebelumnya, seorang pelajar SMP bernama Afif Maulana ditemukan tewas di area Jembatan Kuranji, Kota Padang, Sumbar, pada 9 Juni 2024. Diduga, Afif tewas setelah dianiaya oleh polisi.
Pada waktu bersamaan sebelum tewasnya Afif, pihak kepolisian sedang melakukan upaya penindakan terhadap pelaku tawuran. Polda Sumbar menyebut, Afif tewas bukan karena dianiaya polisi, melainkan melompat dari atas jembatan dengan tujuan menghindari polisi.
Baca Juga: Keras! IPW Minta Kapolri Tegur Kapolda Sumbar di Kasus Kematian Afif, Ini Sebabnya
Kasus ini kian memanas hingga menarik perhatian banyak orang. Pada akhirnya, makam Afif dibongkar untuk memeriksa jasad Afif.
Writer: Andika Pratama
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Liputan