Data BPS 2024: 25,2 Juta Penduduk Indonesia Masih Miskin, Jawa dan Sumatera Tertinggi

Ilustrasi kemiskinan di Indonesia. (ANTARA FOTO/Novrian Arbi).

INDOZONE.ID - Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan tingkat kemiskinan Indonesia mencapai 9,03% atau 25,22 juta orang terhitung pada Maret 2024.

Meski demikian, jarak kemiskinan antara perkotaan dan pedesaan cukup lebar. Terlihat pada Maret 2024, tingkat kemiskinan di pedesaan mencapai 11,79 persen sementara di perkotaan 7,09 persen. 

“Masih terjadi disparitas yang cukup lebar antara perkotaan dan pedesaan,” ungkap Plt Sestama BPS Imam Machdi saat menjelaskan berita statistik di Kantor BPS, Senin 1 Juli 2024.

Baca Juga: BPS Catat Warga Miskin di Jateng Alami Penurunan, Begini Tanggapan Ganjar Pranowo

Penurunan angka kemiskinan berlaku di seluruh wilayah Indonesia dan yang turun lebih di Bali dan Nusa tenggara. Distribusi kemiskinan tertinggi ada di Jawa dan Sumatera.

Di Jawa, 13,42 juta orang masih hidup dalam kemiskinan, berbeda dengan di Sumatera penduduk miskinnya sebanyak 5,55 juta orang.

Dilihat secara spasial, sebagian besar provinsi di Indonesia angka kemiskinannya di atas angka rata-rata nasional.

Imam menjelaskan hingga Maret 2024, ada 20 % provinsi yang masih ada di atas rata-rata angka nasional dan 18 provinsi berada di bawah rata-rata angka kemiskinan.

“Seluruh provinsi di Papua memiliki tingkat kemiskinan di atas angka nasional dan sebagian besar provinsi di Kalimantan di bawah angka nasional, kecuali Kalimantan Utara,” tandasnya.

Perbedaan selisih provinsi dengan posisi kemiskinan tertinggi dan terendah juga cukup jauh, yakni 28,97%. Provinsi dengan tingkat kemiskinan tertinggi jatuh kepada Papua Pegunungan sebesar 32,7 persen dibanding Provinsi Bali yang memiliki angka kemiskinan terendah 4,00 persen.

BPS memperlihatkan satu dekade terakhir jumlah penduduk miskin telah berkurang sebanyak 3,06 juta orang atau turun 2,22 persen.

Baca Juga: Sepakat dengan Kementan, HKTI Minta Semua Pihak Gunakan Data BPS

Sementara 2014, tingkat kemiskinan berada pada level 11,25 persen poin dan pada Maret 2024 menjadi 9,03 persen poin. Rencana untuk di masa mendatang tahun 2025, pemerintah memutuskan tingkat kemiskinan turun menjadi 7-8 persen poin.