Kategori Berita
Media Network
Minggu, 30 OKTOBER 2022 • 11:20 WIB

Mentan SYL Bantah Stok Beras Menipis: Data BPS Justru Melimpah

Ilustrasi buruh bongkar muat beras di Gudang Bulog. (ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi)

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) membantah ketersediaan stok beras dalam negeri menipis. Dia mengklaim hingga saat ini, cadangan beras pemerintah (CBP) masih aman.

"Berdasarkan data BPS dan kondisi di lapangan justru melimpah. Jadi, stok beras cukup aman. Hasil survei stok beras (SCBN BPS): April 2022 mencapai 10,15 juta ton," kata Syahrul dalam keterangan tertulisnya, Minggu (30/10/2022).

Syahrul membeberkan, produksi beras pada 2022 untuk konsumsi pangan penduduk mencapai 32,07 juta ton.

Jumlah itu, kata dia, mengalami peningkatan sebanyak 718,03 ribu ton atau 2,29 persen dibandingkan produksi beras di 2021 yang sebesar 31,36 juta ton.

Baca Juga: Tolong! 2 Bulan Tak Surut, Air Berwarna Hitam dan Bau Menggenangi Permukiman di Langkat

"Tahun 2022, produksi beras nasional mengalami surplus beras sebesar 1,88 juta ton beras, sementara tahun 2021 mengalami surplus sebesar 1,31 juta ton beras," ungkapnya.

Tak hanya itu, diungkapkan Syahrul, produksi padi pada 2022 sebesar 55,67 juta ton gabah kering giling (GKG). 

Jumlah tersebut, jelas dia, mengalami peningkatan sebanyak 1,25 juta ton atau 2,30 persen dibandingkan produksi padi di 2021 yang sebesar 54,42 juta ton GKG.

Syahrul menerangkan, luas panen padi pada 2022 mencapai sekitar 10,61 juta hektar. Angka itu, lanjut dia, mengalami peningkatan sebanyak 194,71 ribu hektar atau 1,87 persen dibandingkan luas panen padi di 2021 yang sebesar 10,41 juta hektar.

Lebih lanjut, Syahrul mengungkapkan, produksi pada Januari hingga Juni 2022 sebesar 18,54 juta ton beras. Lalu prognosa pada periode Juli-Desember 2022 mencapai 13,53 juta ton beras.

Dia menyebut, puncak panen raya pada 2021 dan 2022 terjadi pada Maret hingga April. Sedangkan panen kedua terjadi pada Oktober 2022.

Baca Juga: Akhir Rangkaian Y20 Indonesia: Para Pemuda Terpilih Presentasi ke High-Level Panelists

"Jika melihat data yang ada neraca ketersedian beras kita sangat-sangat aman," tandas Syahrul.

Mengingat stok yang masih aman, diungkapkan Syahrul, sejak 2019 hingga sekarang tidak ada impor beras umum (Bulog). Kalaupun ada, impor beras hanya beras khusus dan beras pecah lain-lain (menir).

Syahrul menambahkan, untuk menjaga stok tetap aman, perlu kebijakan menyerap gabah atau beras oleh Bulog. Selain itu, lanjut dia, jamaah haji umroh juga mengonsumsi beras Indonesia, serta melakukan swasembada beras berkelanjutan dan ekspor.

"Ini yang menjadi upaya maksimal yang Kementan lakukan," pungkas Syahrul.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Mentan SYL Bantah Stok Beras Menipis: Data BPS Justru Melimpah

Link berhasil disalin!