Ditinggal Nasdem dan PKB, Anies Baswedan Tetap dijalur Perubahan Sebut Ada 40 Juta Orang yang Mendukungnya

Calon presiden (capres) nomor urut 1, Anies Baswedan.

INDOZONE.ID - Meski Mahkamah Konstitusi (MK) telah memutuskan hasil sengketa pemilihan presiden (Pilpres) 2024, dan dua partai pengusungnya (Partai Nasdem dan PKB) sudah menyatakan dukungan pada pasangan calon presiden 02, tampaknya Anies Baswedan menyatakan terus melanjutkan gerakan perubahan yang diusungnya dalam kontestasi pemilu 2024.

"(Langkah politik ke depan) kita rehat dulu sebentar. Kita mulai perjalanan baru. Kita akan jalankan terus gagasan perubahan ini sambil kita menjaga jejaring dan silaturahmi," kata Anies Baswedan usai acara syawalan yang dihadiri relawan pengusung di Grha Sarina Vidi, Kabupaten Sleman, Minggu (28/4/2024).

Kendati begitu, mantan Gubernur DKI Jakarta ini tetap menghormati putusan MK.

Baca Juga: Anies Baswedan Ajak Pendukungnya Tetap Kawal Perhitungan Suara Pemilu 2024

"Ini bukan soal perasaan suka atau tidak suka, kecewa atau tidak kecewa, tapi soal bagaimana kita bernegara dengan baik. Jadi di satu sisi kita hormati, kita taati keputusan MK. Di sisi lain, rekomendasi dan catatan-catatan dari MK harus dihormati juga," tandasnya.

Kemudian, ia menilai saat putusan sengketa Pilpres kemarin, hakim-hakim di MK semuanya memberikan catatan bukan hanya dissenting opinion.

Sehingga menurutnya, catatan itu harus menjadi bahan perbaikan Undang-Undang oleh DPR dan pemerintah. Serta perbaikan peraturan-peraturan oleh pemerintah supaya kualitas pemilu di masa yang akan datang lebih baik.

"Jangan sampai apa yang kemarin diajukan di MK, yang sudah terjadi di Pemilu dan Pilpres sebelumnya, setelah selesai masa pemilu dilupakan," pintanya.

Menurut Anies bahwa orang-orang yang berada di gerakan perubahan bukan orang yang destruktif melainkan orang yang konstruktif.

Baca Juga: Anies Baswedan Minta Masyarakat Tak Fokus Quick Count, Minta Tunggu Hasil Rekapitulasi KPU

Ia juga mengklaim, masih ada lebih dari 40 juta orang di jalur perubahan yang tahan iming-iming maupun tekanan.

Disebutnya, orang-orang di jalur perubahan bukan bermodalkan uang dan kekuasaan. Akan tetapi bermodalkan ketulusan dan keikhlasan.

"Ke depan harus dirawat dengan pemikiran yang dikonfirmasi oleh 40 juta orang menginginkan konsistensi di dalam perjuangan," tutupnya.