INDOZONE.ID – Meskipun perang yang terjadi telah merenggut lebih dari 31.000 nyawa di Gaza, masyarakat Palestina tetap bersiap menyambut bulan ramadhan dengan hati yang berat (11/3/2024).
Meskipun bulan suci ini biasanya dirayakan dengan sukacita, kali ini, ancaman kelaparan dan perang yang tidak kunjung usai, telah menghapus kegembiraan masyarakat yang biasanya menyambut bulan ramadhan.
Meskipun ramadhan biasanya dirayakan dengan penuh kegembiraan, namun bagi warga Palestina, khususnya di Gaza pada tahun ini, menghadapi tantangan yang sangat berat.
Perang yang masih berlangsung selama enam bulan yang lalu hingga saat ini, telah mengakibatkan penyakit kelaparan, dan lebih dari 31.000 jiwa telah kehilangan nyawa.
Suasana suram masih mendominasi persiapan ramadhan, dengan pembicaraan gencatan senjata yang terhenti dan kehadiran polisi Israel yang jumlahnya terus meningkat di sekitar Al-Aqsa.
Baca Juga: Pelabuhan Darurat: AS Siap Bangun Jalur Pengiriman Bantuan ke Gaza
Kota Tua Yerusalem menjadi pusat perhatian, karena keamanan yang semakin diperketat oleh ribuan polisi di sekitar Al-Aqsa, situs suci bagi umat Islam dan Yahudi.
Keputusan untuk tidak menghiasi Kota Tua sebagai bentuk penghormatan terhadap korban perang menunjukkan suasana yang sangat berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
Baca Juga: 4 Sorotan Diplomasi Gaza: Tawar-Menawar Biden, Tuntutan Hamas, dan Krisis Kemanusiaan
Dengan harapan gencatan senjata yang telah pupus, warga Gaza tetap melaksanakan ramadhan dengan suasana hati yang berat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Channelnewsasia.com