INDOZONE.ID - Harga beras premium yang saat ini terus mengalami kenaikan di Kota Parepare Sulawesi Selatan, ternyata juga berimbas kepada pemilik resto dan rumah makan.
Hal ini dikarenakan pengeluaran untuk pembelian stok beras juga mengalami kenaikan. Merekapun mengaku dilema, jika kenaikan harga beras ini masih terus terjadi.
"Terakhir harganya itu sudah 16 ribu sekilo, itu saja sudah pusing kita jualannya, kalau naik lagi bisa tambah pusing," beber Sarida, salah satu pemilik rumah makan di Mattirotasi Parepare.
Menurut Sarida, untuk mengakali kenaikan harga beras agar bisnisnya tidak merugi, adalah mengurangi porsi nasi yang di siapkan dalam menu makanan yang dijualnya.
Baca Juga: Indonesia Mengalokasikan 1,6 Juta Metrik Ton Tambahan Kuota Impor Beras Tahun Ini
"Ketika sudah dua kali naik, memang masih bisa diakali lah dengan mengurangi porsi nasi, karena tidak mungkin kita menaikkan harga, nanti pelanggan kabur semua," lanjut Sarida.
Mengurangi porsi nasi menjadi jalan terakhir pemilik Resto dan Rumah Makan agar tidak merugi
Sarida sendiri berharap harga beras tidak lagi mengalami kenaikan. Karena tentu saja kenaikan harga ini akan membuat bisnisnya semakin terpuruk.
Apalagi beberapa bulan lalu Sarida terpaksa mengistirahatkan beberapa karyawannya karena kurangnya pembeli.
"Tadi dipasar saya dengar mau naik lagi kalau ramadan semakin dekat, ini yang bikin saya tambah pusing sebenarnya, jadi harapannya semoga tidak naik lagi," pungkas Sarida.
Baca Juga: Peringati Hari Bersih Indonesia, Sider-Man Parepare Ajak Warga Kelola Sampah dari Rumah
Harga Beras di Kota Parepare Sulawesi Selatan sendiri memang terus mengalami lonjakan harga dua pekan terakhir ini. Bahkan dalam sepakan sudah mengalami dua kali kenaikan harga. Dari harga sekitar Rp.14.000 per kilogram, naik menjadi Rp.16.000 per kilogramnya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: