Wishnutama Turut Berduka atas Meninggalnya Doni Monardo: Terima Kasih atas Jasa dan Pengabdianmu

Wishnutama kenang Doni Monardo.

INDOZONE.ID - Komisaris Utama Telkomsel, Wishnutama Kusubandio, turut berduka cita atas meninggalnya Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana atau BNPB, Letnan Jenderal (Letjen) Purnawirawan Doni Monardo.

Ucapan duka cita itu disampaikan Wishnutama dalam akun Instagram-nya, @wishnutama. Ia mengunggah foto bersama Doni Monardo.

"#innalillahiwainnailaihirojiun. Turut berduka cita sedalam dalamnya atas berpulangnya salah satu putera terbaik bangsa dan juga sahabat saya Letnan Jendral TNI (Purn) Doni Monardo," tulis Wishnutama dalam keterangannya.

Baca Juga: Erick Thohir Terpukau dan Puji Wishnutama soal Pembukaan KTT ke-43 ASEAN: Sederhana, Simpel tapi Punchy!

Wishnutama berdoa agar almarhum Doni Monardo mendapat tempat yang mulia di sisi Tuhan. Ia juga mendoakan agar keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan.

"Semoga almarhum bang Doni mendapatkan tempat yang mulia disisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan dan kekuatan, Aamiin YRA," tambah Wishnu.

Tak lupa, Wishnutama mengucapkan terima kasih atas jasa dan pengabdian Doni Monardo selama hidup.

"Terima kasih banyak atas semua jasa dan pengabdian abang yang sangat luar biasa selama ini untuk bangsa dan negara," pungkasnya.

Untuk diketahui, Letjen TNI (Purn) Doni Monardo meninggal dunia di Rumah Sakit Siloam, Semanggi, Jakarta, Minggu (3/12/2023).

Baca Juga: Doni Monardo Ditunjuk sebagai Komisaris Utama Baru Inalum

Sebelumnya, Doni Monardo dikabarkan jatuh sakit dan menjalani proses perawatan intensif di rumah sakit sejak 22 September 2023.

Sejak dilantik oleh Presiden Jokowi sebagai Kepala BNPB pada Januari 2019, pria kelahiran 10 Mei 1963 itu menginisiasi pembentukan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 yang kemudian menjadi Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 pada Maret 2020.

Doni meraih penghargaan penanggulangan COVID-19 dari Presiden Jokowi pada Maret 2023 berkat strategi Pentahelix yang menitikberatkan semangat kegotongroyongan seluruh sumber daya, meliputi kerja sama pemerintah daerah, masyarakat setempat, pakar, dan akademisi, media, serta sektor swasta.