Kategori Berita
Media Network
Senin, 06 NOVEMBER 2023 • 11:24 WIB

Penduduk Hutan Halmahera Menolak Aktivitas Tambang Nikel, Hadapi dan Halangi Bulldozer yang Mau Masuk

Tangkapan layar dua warga Suku Hongana Manyawa yang mendiami hutan Halmahera, Maluku Utara terekam kamera sedang mencoba menghadang bulidozer.

INDOZONE.ID - Penduduk Suku Hongana Manyawa yang mendiami hutan Halmahera, Maluku Utara terekam kamera sedang mencoba menghadang alat berat jenis bulldozer yang mencoba memasuki wilayah mereka.

Dalam video yang dibagikan oleh akun X Survival International, terlihat menghalau pergi orang-orang dengan alat berat yang berada di seberang sungai menggunakan tombak dan parang.

Tak takut, mereka pun melangkah lebih jauh hingga ke tengah sungai untuk menombak alat berat. Namun, saat posisi salah satunya sudah semakin dekat dengan alat berat, penambang pun menghidupkan buldoser dan membuat dua orang masyarakat adat itu berlari ketakutan.

“Penduduk Hongana Manyawa di Indonesia yang belum berkontak dengan dunia luar. Mereka melihat kalau buldoser memasuki hutan mereka untuk menambang nikel,” tulis Survival International dalam video, yangb dikutip Senin (6/11/2023).

Baca Juga: Bocah 5 Tahun Tewas Mengenaskan Diduga Jadi Korban Pembunuhan ODGJ

Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) itu menyebut, nantinya nikel yang ditambang akan digunakan sebagai bahan baku pembuatan baterai mobil listrik. Jika tidak dihentikan, hidup orang Hongana Manyawa jelas akan berakhir, karena mereka sangat bergantung kepada hutan yang mereka diami.

“Mereka tahu mereka tidak akan bisa bertahan jika hutan dirusak. Lindungi mereka,” tulisnya.

Peristiwa pengadangan ini diduga dilakukan dua penduduk Suku Hongana Manyawa pada Kamis (26/10/2023) lalu. Tidak hanya itu, aksi keduanya juga dinilai didasari oleh akumulasi kekesalan mereka terhadap perusahaan-perusahaan tambang yang semakin masif mengeruk nikel di tanah mereka.

Kini, sekitar tiga ratus penduduk Suku Hongana Manyawa terpaksa mengungsi dan mencari lokasi tempat tinggal yang lebih aman. Pasalnya ‘rumah’ mereka telah rusak terdampak penambangan nikel besar-besaran yang dilakukan Weda Bay Nickel sejak 2019.

Baca Juga: Warga Kampung Melayu Mengungsi Akibat Banjir di DKI Jakarta

Direktur Survival International Caroline Pearce bilang, dari tahun lalu pihaknya telah menyuarakan bencana hak asasi manusia yang dialami oleh suku yang mendalami pedalaman Halmahera.

“Survival telah berkampanye melawan potensi genosida ini sejak tahun lalu. Video ini adalah bukti nyata dari apa yang telah kami katakan, bahwa operasi penambangan di Halmahera kini merambah jauh ke dalam hutan hujan di wilayah tersebut, kata Pearce dalam keterangannya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: X (Twitter)

BERITA TERKAIT
BERITA TERBARU

Penduduk Hutan Halmahera Menolak Aktivitas Tambang Nikel, Hadapi dan Halangi Bulldozer yang Mau Masuk

Link berhasil disalin!