INDOZONE.ID - Dua teroris jaringan Jemaah Ansharut Daulah (JAD) yang baru saja ditangkap oleh Tim Detasemen Khusus 88 Anti Teror (Densus 88 AT) Polri tergabung dalam sebuah grup WhatsApp. Isi grupnya pun cukup mengerikan.
"Mereka masing-masing juga ada di dalam suatu grup, misalnya di dalam grup wasap yang mereka namakan Kelompok Muslim United atau Ummatan Wasathan," kata Juru Bicara Densus 88 AT Polri, Kombes Pol Aswin Siregar kepada wartawan, Jumat (3/11/2023).
Aswin menyebut grup itu berjumlah banyak. Sedangkan isi dari grup tersebut salah satunya membahas seputar materi-materi dari kelompok ISIS.
Baca Juga: Buka Jalan untuk Investor Lokal, Jokowi Rem Investasi Asing di IKN
"Isi dari grup tersebut adalah membicarakan mengenai giroh ya, semangat atau membangkitkan semangat untuk kegiatan-kegiatan yang sebenarnya sangat bersinggungan dengan aksi atau melanggar tindak pidana terorisme seperti share to share atau saling membagi materi materi yang berasal dari kelompok ISIS," ungkap Aswin.
Tak hanya itu, grup tersebut juga menjadi tempat berdiskusi terkait aksi teror. Bahkan, ada pula pembahasan seputar rencana teror dengan tujuan menggagalkan pemilu.
"Juga aktif melakukan pembahasan atau diskusi tentang bagaimana melakukan perencanaan penggagalan pesta demokrasi atau pemilu tersebut," kata Aswin.
Baca Juga: Anggota PPS di Bondowoso Berpose '1 jari' dengan Caleg PKB, KPUD: Kita akan Proses dan Panggil!
Diberitakan sebelumnya, Tim Densus 88 AT Polri baru saja berhasil menangkap dua teroris baru berinisial AH dan DAM. Keduanya ditangkap pada Rabu, 1 November 2023 kemarin di wilayah Jawa Barat.
Keduanya diketahui tergabung ke dalam jaringan teroris Jemaah Anshorut Daulah (JAD). Keduanya juga memiliki tujuan untuk menggagalkan Pemilu 2024 di tanah air.
Writer: Ananda Fachreza Lubis
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: