KPK Periksa Direktur Basarnas terkait Dugaan Korupsi Truk

Gedung KPK. (INDOZONE/Asep Bidin Rosidin)

INDOZONE.ID - Penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa Direktur Kesiapsiagaan Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Agus Haryono. Pemeriksaan dilakukan terkait kasus dugaan korupsi pengadaan truk angkut personel dan rescue carrier vehicle tahun 2014 di Basarnas.
 
Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri mengatakan, Agus Haryono diperiksa sebagai saksi. Dalam pemeriksaan pada Rabu (16/8/2023), penyidik KPK juga memeriksa Pegawai Bidang Rencana dan Standarisasi Basarnas, Ade Dian Permana.

"Kedua saksi hadir dan didalami pengetahuannya antara lain terkait dengan jabatan para saksi selaku Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), dalam kepanitiaan lelang untuk proyek pengadaan truk angkut personel dan rescue carrier vehicle tahun 2014 di Basarnas," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri di Jakarta, Jumat (18/8/2023).

Baca Juga: Puspom TNI Tetapkan Kabasarnas dan Koorsmin Basarnas Tersangka, Dibui di Tahanan Militer

Hanya saja, Ali Fikri belum memberikan keterangan lebih lanjut mengenai apa saja temuan penyidik dalam pemeriksaan terhadap kedua pegawai Basarnas tersebut.

Adapun penanganan kasus dugaan korupsi ini diumumkan KPK pada Kamis (10/8/2023). Ali Fikri mengatakan, kasus ini berbeda dengan perkara dugaan korupsi yang melibatkan mantan Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi.

"Betul, saat ini KPK telah membuka penyidikan baru adanya dugaan korupsi yang mengakibatkan kerugian keuangan negara di lingkungan Basarnas RI tahun 2012 hingga 2018 berupa pengadaan truk angkut personel dan rescue carrier vehicle tahun 2014," kata Ali Fikri.

Baca Juga: Terjadi di Lampung, Warga Diminta Waspada Penipuan Modus Minta Sumbangan Catut Nama Staf Ketua KPK

Penyidik lembaga antirasuah telah menetapkan sejumlah pihak sebagai tersangka kasus dugaan korupsi tersebut.

"Kami sudah menetapkan beberapa orang sebagai tersangka di Basarnas yang merupakan institusi sipil, dan saat ini pengumpulan alat bukti masih kami lakukan dengan pemeriksaan saksi-saksi," ujarnya.