Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke Bengkulu.
INDOZONE.ID - Dalam agenda kerjanya di Bengkulu Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) mengapresiasi langkah-langkah Pemerintah Daerah yang telah bersinergi dengan masyarakat dalam upaya penurunan angka stunting.
“Saya senang di Provinsi Bengkulu penurunan angka stuntingnya sangat baik, dari 22 turun menjadi 18. Berarti Provinsi Bengkulu di bawah dari rata-rata nasional yang diharapkan nanti tahun 2024 angkanya kembali turun. Apalagi dari pantauan disini juga jumlah stunting tidak banyak lagi.” ungkap Presiden Jokowi usai melakukan pemantauan di Puskesmas Sri Kuncoro, Desa Sri Kuncoro Kecamatan Pondok Kelapa di Kabupaten Bengkulu Tengah, Kamis (20/7/2023).
Beliau juga berharap agar Pemerintah daerah berkolaborasi dengan pihak swasta dalam upaya penurunan angka stunting.
Baca Juga: Pesawat Smart Air Tergelincir di Bandara Bilorai Sugapa, Papua Tengah
“Banyak yang bisa dilakukan, salah satunya dengan memberikan asupan gizi yang baik. Dan ini bisa dilakukan kolaborasi dengan melibatkan pihak swasta untuk berdonasi sehingga bisa mempercepat penurunan stunting,” tambahnya.
Stunting merupakan ancaman utama terhadap kualitas masyarakat Indonesia. Bukan hanya mengganggu pertumbuhan fisik, anak-anak yang mengidap stunting juga mengalami gangguan perkembangan otak yang akan memengaruhi kemampuan dan prestasi mereka. Stunting juga bisa menurun ke generasi berikutnya bila tidak ditangani dengan serius.
Presiden Jokowi melakukan kunjungan ke Bengkulu.
Sementara itu, khsusunya di Kabupaten Bengkulu Tengah kasus stunting dialami 298 balita, seperti dijelaskan Kepala Seksi Kesehatan Keluarga dan Gizi Masyarakat, Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkulu Tengah, Chrisna Surya Ningrum.
Hal itu dilihat berdasarkan pelaporan bulanan melalui Elektronik Pelaporan dan Pencatatan Gizi Berbasis Masyarakat, hingga semester pertama tahun 2023. Jumlah itu berkontribusi pada prevalensi stunting di Kabupaten Bengkulu Tengah yang diperkirakan juga mengalami penurunan untuk tahun 2023.
Baca Juga: Pekan Depan Bareskrim Periksa Pihak Yayasan Al-Zaytun Terkait TPPU
“Data tahun 2022 dari prevalensi 25,5 di 2021 terjadi penurunan 21,2 . Dan sampai dengan Juni 2023, jumlah balita dengan stunting 298 orang dari jumlah seluruh balita di Kabupaten Bengkulu Tengah 8.431 orang,” jelas Chrisna.
Dalam upaya penurunan angka stunting ini, Pemerintah Daerah memberikan dukungan melalui APBD sebesar Rp 1,1 miliar khusus di Dinas Kesehatan disamping juga support tambahan di dinas instansi lainnya.
Pemberian Makanan Tambahan (PMT) lokal dari bahan dasar dari lokal, serta pemeriksaan remaja putri dengan pemberian tablet tambah darah. Termasuk gerakan pemantauan stunting serentak dengan sasaran pemeriksaan ibu hamil.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators