Kapolres Tulungagung, AKBP Eko Hartanto usai memimpin Sertijab Kasat Reskrim Polres Tulungagung
INDOZONE.ID - Kasus Pembunuhan Pasutri asal Ngantru, kecamatan Ngantru, Kabupaten Tulungagung, yang terjadi pada 28 Juni yang lalu telah diungkap oleh polisi.
Satu orang tersangka yakni EP alias G (44) telah ditangkap dan langsung dijebloskan ke penjara, namun keluarga korban yakni kedua anaknya tidak percaya dengan motif hutang batu akik seharga 250 juta yang jadi alasan pelaku membunuh korban.
Dalam unggahan video singkatnya berdurasi 1 menit 18 detik, kedua anak korban yakni Gustama dan Nabila menyebut ada dalang dalam pembunuhan kedua orang tuanya itu.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Gagalkan 36 Kg Sabu Dibungkus Kopi Amerika, Ini Modusnya!
Video ini menjadi viral, apalagi dalam postingan itu keduanya meminta bantuan pengacara kondang Hotman Paris, untuk membongkar kasusnya sampai terang benderang.
Menyikapi hal ini, Kapolres Tulungagung, AKBP Eko Hartanto mengatakan, kasus pembunuhan Pasutri Ngantru menjadi salah satu kasus yang sampai saat ini masih dalam tahap penyidikan dan masih terbuka untuk dikembangkan terutama apabila ada bukti baru.
Kapolres Tulungagung, AKBP Eko Hartanto usai memimpin Sertijab Kasat Reskrim Polres Tulungagung
Pihaknya meminta masyarakat yang menemukan bukti baru, agar disampaikan kepada polisi, agar bisa dilakukan pendalaman lebih lanjut.
"Ya terus kita lakukan penyidikan, kalau ada bukti baru akan kami dalami," ujarnya pada Selasa (18/07/2023).
Hal yang sama juga diinstruksikan kepada Kasat Reskrim Polres Tulungagung, AKP Gondam Prienggodani yang baru saja dilantik, agar bisa menyelesaikan tunggakan kasus dari pejabat sebelumnya, termasuk ketika ada bukti baru pembunuhan Pasutri Tulungagung ini, agar segera di proses hukum.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Bakal Bantu Kasus KDRT di Tangerang Selatan
"Terkait di Ngantru, apa yang harus dijawab kasat baru, terus ya trus menjalankan tugas dan kembali mapping terus penyidikan, segera jika ada bukti baru segera dilakukan upaya intensif kembali," jelasnya.
Sementara itu, sesuai pantauan Indozone.id di lokasi kejadian, pihak keluarga korban memilih untuk menutup rapat pintu merek bagi awak media, tidak seperti sebelumnya.
Bahkan kedua anak korban juga memilih dia saat indozone.id berupaya untuk menghubunginya melalui sambungan telepon.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone.Yuk bikin cerita dan konten serumu serta dapatkan berbagai reward menarik! Let's join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Z Creators