Menjelang pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas tingkat Sekolah Dasar (SD), DPRD Kota Medan meminta Pemerintah Kota (Pemko) segera mematangkan persiapan. Hal itu dilakukan untuk menghindari terjadinya klaster baru COVID-19 di sekolah.
"Pelaksanaan PTM harus melalui persiapan yang matang guna menghindari klaster baru penyebaran COVID-19," kata anggota DPRD Kota Medan, Haris Kelana Damanik, seperti yang dikutup Indozone dari Antara, Jumat (29/10/2021).
Ia menjelaskan Pemko harus benar-benar memastikan ketersediaan sarana dan prasarana pendukung protokol kesehatan (prokes) di sekolah, seperti alat untuk mengecek suhu tubuh dan tempat cuci tangan.
Ia mengimbau jumlah siswa SD yang tiba di sekolah dibatasi dengan pembagian waktu belajar, dalam hal ini jam kedatangan serta kepulangan wajib diatur agar tidak terjadi kerumunan.
Selain itu ia ingin setiap tenaga pendidik sudah divaksin dan ada pembentukan tim satgas COVID-19 di sekolah.
"Sama halnya dengan pembentukan petugas tim satgas di UPT (Unit Pelaksana Teknis). Tim satgas yang beranggotakan tenaga kesehatan bertugas mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan," ujarnya.
Ia pun meminta Pemko menyelesaikan semua persiapan itu dalam waktu dekat ini.
"Dalam waktu dua atau tiga hari ini, harus bisa diselesaikan untuk persiapan setiap sekolah," tegasnya.
Sebelumnya Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas (Kadis) Pendidikan Kota Medan, Topan Ginting menyebut kegiatan PTM tingkat SD akan dimulai pada 1 November 2021. Namun tidak semua siswa bisa mengikuti PTM tersebut.
"SD di buka hari Senin, tanggal 1 November, langsung kita buka swasta dan negeri, tapi khusus kelas atas, empat, lima, dan enam," bebernya.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: