Kategori Berita
Media Network
Sabtu, 27 MARET 2021 • 18:07 WIB

Dibantu Godzilla Hingga Nabi Musa, Meme Evakuasi Kapal Kontainer Raksasa di Terusan Suez

Godzilla vs Kong bantu evakuasi kapal kontainer di Terusan Suez. (Twitter)

Meme kapal kontainer raksasa Ever Given pun kemudian bermunculan di media sosial setelah kapal tersebut kandas hingga memblokir Terusan Suez.

Kondisi ini membuat harga minyak dunia melonjak lebih dari empat persen pada akhir perdagangan Jumat atau Sabtu (27/3/2021) pagi WIB.

Sebuah meme kemudian jadi viral ranah media sosial Twitter. Seperti yang dipantau Indozone, meme Gozzila dan Kong sedang mengangkat kapal kontainer raksasa tampak jadi lelucon di medsos.

Terlihat dari foto yang dibagikan hasil karya tangan kreatif netizen pun tampak seperti aslinya. Di mana sebuah kapal bisa melinta saat kapal kontainer raksasa itu bisa diangkat oleh dua mahkluk raksasa.

Tampak foto yang lain memperlihatkan Godzilla dan King Kong juga tengah berkelahi di atas kapal raksasa itu. Mereka tampak bertarung untuk menentukan siapa yang lebih hebat.

Mungkin pertarungan itu terinspirasi dari Film Godzilla vs Kong.

Tidak hanya itu, meme gambar nabi Musa sambil memegang tongkat pun jadi karya yang cukup bagus untuk dilihat.

Meme butuh pertolongan nabi Musa untuk evakuasi kapal kontainer. (Twitter)

 

Saat dunia tampaknya membutuhkan tongkat nabi Musa untuk membelah lautan supaya masalah kapal kontainer itu bisa diatasi.

Apalagi di tengah kekhawatiran saat kapal kontainer itu kandas di Terusan Sues membuat pasokan global minyak mentah dan produk olahan dapat terganggu selama berminggu-minggu ketika para pekerja mencoba mengeluarkan kapal kontainer raksasa yang memblokir Terusan Suez.

Meme evakuasi kapal kontainer menggunakan balon. (Twitter)

 

Minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei terangkat 2,62 dolar AS atau 4,2 persen, menjadi menetap di 64,57 dolar AS per barel, setelah anjlok 3,8 persen pada Kamis (25/3/2021).

Sementara itu, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS untuk pengiriman Mei menguat 2,41 dolar AS atau 4,1 persen, menjadi ditutup di 60,97 dolar AS per barel, setelah jatuh 4,3 persen sehari sebelumnya.

Brent naik 0,1 persen selama seminggu terakhir, sementara WTI turun 0,7 persen, merupakan kerugian mingguan ketiga.

Kenaikan harga minyak Jumat (26/3/2021) adalah rebound dari penurunan tajam pada sesi sebelumnya di tengah kekhawatiran bahwa penguncian baru virus corona di Eropa akan mengganggu permintaan.

Perdagangan minyak bergejolak minggu ini, karena para pedagang mempertimbangkan potensi dampak kemacetan di Terusan Suez yang terjadi pada Kamis (25/3/2021) terhadap dampak penguncian baru virus corona.

“Hari ini pasar kembali naik karena para pedagang yang berubah pikiran memutuskan bahwa blokade Terusan Suez sebenarnya menjadi lebih signifikan untuk aliran minyak dan pengiriman pasokan daripada yang mereka simpulkan sebelumnya,” kata Paola Rodriguez Masiu, wakil presiden pasar minyak Rystad Energy.

Terusan Suez pada Jumat (26/3/2021) meningkatkan upaya untuk membebaskan kapal besar yang kandas, setelah upaya sebelumnya gagal. Upaya pembebasannya bisa memakan waktu berminggu-minggu, dengan kemungkinan komplikasi akibat cuaca yang tidak stabil.

Dari 39,2 juta barel per hari (bph) dari total minyak mentah yang diangkut melalui laut pada 2020, sebanyak 1,74 juta bph melewati Terusan Suez, menurut perusahaan intelijen data Kpler. Selain itu, 1,54 juta bph produk minyak sulingan mengalir melalui kanal tersebut, sekitar 9,0 persen dari perdagangan produk minyak lewat laut global, kata Kpler.

Pada Jumat (25/3/2021), ada 10 kapal menunggu di pintu masuk Terusan Suez yang membawa sekitar 10 juta barel minyak, kata Kpler.

Terguncang oleh penyumbatan di Terusan Suez, tarif pengiriman tanker produk minyak hampir dua kali lipat minggu ini, dan beberapa kapal dialihkan.

Pasar minyak juga terangkat oleh kekhawatiran atas meningkatnya risiko geopolitik di Timur Tengah. Pasukan Houthi Yaman pada Jumat (25/3/2021) mengatakan mereka melancarkan serangan terhadap fasilitas-fasilitas yang dimiliki Saudi Aramco.

Harga juga mendapat dukungan dari ekspektasi bahwa Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak dan sekutunya atau OPEC+ akan mempertahankan produksi yang lebih rendah.

Goldman Sachs mengatakan pihaknya memperkirakan OPEC+ mempertahankan produksi tidak berubah untuk Mei ketika kelompok itu bertemu minggu depan, "dengan kenaikan sebesar 3,4 juta barel per hari diperkirakan pada September."

Bertindak seminggu menjelang pertemuan OPEC+, Abu Dhabi National Oil Company (ADNOC) telah memperdalam pemotongan pasokan minyak mentah ke pelanggan Asia pada Juni menjadi 10-15 persen dari 5-15 persen pada Mei, beberapa sumber mengatakan.

Di Amerika Serikat, jumlah rig pengeboran minyak naik enam rig minggu ini menjadi 324 rig, data dari perusahaan jasa minyak Baker Hughes menunjukkan.

Namun, potensi dampak negatif pada permintaan dari pandemi virus corona masih membayangi. Gelombang ketiga virus corona Jerman dapat berubah menjadi yang terburuk sejauh ini dan 100.000 infeksi harian baru tidak mustahil, kata kepala Institut Robert Koch Jerman (RKI).

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber:

BERITA TERBARU

Dibantu Godzilla Hingga Nabi Musa, Meme Evakuasi Kapal Kontainer Raksasa di Terusan Suez

Link berhasil disalin!